Pemerintah Aceh tetap fokus untuk membangun dan meningkatkan infrastruktur penunjang pariwisata pada 2015 sebagai upaya menarik lebih banyak kunjungan wisatawan ke provinsi itu.
"Program 2015, kita masih fokus membangun infrastruktur pariwisata seperti di Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Tengah dan beberapa daerah lain," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Reza Pahlevi di Banda Aceh, Kamis (18/12).
Daerah-daerah tersebut, menurut Reza, sektor pariwisatanya sudah mulai membaik, namun perlu ditingkatkan sehingga wisatawan nusantara maupun mancanegara lebih nyaman berlibur ke wilayah tersebut.
Reza optimistis pertumbuhan sektor pariwisata Aceh untuk beberapa tahun mendatang akan terus membaik, menyusul kondusifnya situasi keamanan di provinsi yang menjalankan undang undang Syariat Islam itu.
Kendati demikian, dia menjelaskan, Pemerintah Aceh tetap memberikan perhatian lebih pengembangan pariwisata terhadap tiga daerah yakni Kota Sabang, Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Tengah.
"Ketiga daerah ini sudah dijadikan sebagai tujuan wisata Aceh. Namun, kami tidak juga menampik kabupaten dan kota lain yang memang berpotensi, misalnya Aceh Singkil yang dikenal dengan keindahan alamnya," kata Reza.
Kendati demikian, Reza menjelaskan, maju atau tidaknya sektor pariwisata di daerah itu juga sangat tergantung dari semangat bupati atau wali kota masing-masing wilayah. Pemerintah provinsi hanya bisa mendorong, selain juga dukungan dana untuk infrastruktur.
Namun, dia menjelaskan, masing-masing daerah memiliki segmen pariwisata tersendiri, misalnya untuk wilayah pesisir utara dan timur Aceh mungkin lebih memperkenalkan potensi sejarah. Sementara untuk Sabang, mengandalkan panorama alam laut, dan Banda Aceh situs tsunami.
Di pihak lain, Reza menjelaskan, momentum renungan 10 tahun tsunami diharapkan dapat memicu arus kunjungan wisatawan ke Aceh. "Kita berharap, 10 tahun tsunami menjadi pintu gerbang untuk kebangkitan sektor jasa pariwisata Aceh," tambahnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR