Proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 terus dilakukan di sekitar perairan Tanjung Pandan Provinsi Belitung dan Pontianak Kalimantan Barat. Di hari kedua, tim pencari yang terdiri dari TNI dan Basarnas pun terus berpacu dengan waktu lantaran cuaca bisa saja berubah menjadi buruk saat proses pencarian.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca di sekitar perairan tempat pencarian tak jauh berbeda dengan cuaca kemarin.
"Kondisi cuaca wilayah pencarian secara berawan, hujan berpeluang terjadi wilayah daratan Bangka dan Belitung pada siang atau sore. Untuk kondisi lautnya tinggi gelembang 1,5 - 2,5 meter," ujar Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan dan Maritim BMKG Syamsul Huda saat dihubungi, Senin (29/12).
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan data bahwa ada 8 kapal, 2 pesawat CN 235, 1 pesawat Cassa 212 dan 2 Helly Bell yang melakukan pencarian sampai hari ini.
"Sementara dari negara Malaysia telah memberikan bantuan dengan memberangkatkan 3 kapal korvet masing-masing KD Lekiu, KD Lekir dan KD Pahang. Singapura akan mengirimkan 1 frigate dan 1 korvet serta LPD," kata Kapuskom Kemenhub JA Barata.
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, pada Minggu pagi.
Pada Minggu malam, upaya pencarian dihentikan karena kekhawatiran atas kondisi cuaca buruk. Dalam rilisnya kemarin,Kementerian Perhubungan menyebutkan pesawat diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Pandan dan Pontianak.
Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 kru, yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Sementara, warga asing yang terdapat dalam penerbangan tersebut di antaranya warga negara Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Perancis, dan Inggris.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR