Beyazgul mengatakan Gobekli Tepe merupakan salah satu destinasi di Sanliurfa yang paling ingin dijelajahi oleh para wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Sanliurfa akan mencatat rekor baru pada periode mendatang dalam hal menjadi tuan rumah bagi para wisatawan domestik dan asing," ucapnya.
Menurut Beyazgul, Gobekli Tepe menarik lebih banyak perhatian setelah dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO tiga tahun lalu. Dia juga mengatakan jumlah pengunjung dari luar negeri meningkat setiap tahun karena misteri dan rahasia yang menunggu untuk dipecahkan di situs arkeologi itu, yang digambarkan sebagai "titik nol dalam waktu".
Baca Juga: Situs Arkeologi Desa Kuno Ini Menyingkap Keragaman Agama Kuno
"Sanliurfa yang hampir merupakan museum terbuka, terus menjadi pusat daya tarik bagi wisatawan domestik dan asing dengan masakan, nilai budaya, dan musik serta sejarah kunonya," beber Beyazgul.
Muslum Coban, kepala Kamar Pemandu Wisata Daerah di Sanliurfa, mengatakan bahwa sekitar 500.000 orang mengunjungi Sanliurfa dalam sembilan bulan pertama tahun 2021 ini.
"Kami memprediksi jumlah pengunjung akan mencapai jutaan dengan sangat cepat setelah pandemi [coronavirus]," katanya.
Baca Juga: Temuan Dua Makam di Kastel Cavustepe, Singkap Penguburan Baru di Turki
Coban juga menambahkan bahwa jumlah pengunjung ke situs tersebut meningkat secara signifikan setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendeklarasikan 2019 sebagai "Tahun Gobekli Tepe".
Selama awal pandemi jumlah pengunjung di Sanliurfa dan Gobekli Tepe pada tahun 2020 memang tidak mencapai angka yang diharapkan. Meski begitu, Coban menggarisbawahi, dengan upaya normalisasi, Gobekli Tepe berhasil menarik perhatian banyak wisatawan lagi.
Rahime Yasar, wakil ketua Asosiasi Pengembangan Pariwisata Sanliurfa, mengatakan bahwa Gobekli Tepe akan selalu menjadi yang terdepan sebagai tujuan utama para wisatawan. "Gobekli Tepe, terutama selama pandemi, adalah salah satu tempat langka yang dapat memberikan pengunjung angin segar dengan alam dan sejarahnya," tegasnya percaya diri.
Source | : | Anadolu Agency |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR