Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tonny Budiono mengatakan, tim penyelam TNI Angkatan Laut telah menemukan black box milik pesawat AirAsia QZ8501 di kedalaman Laut Jawa, perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Black box itu ditemukan di kedalaman 30 hingga 32 meter.
"Tim Penyelam TNI AL yang berada di KN Jadayat telah berhasil menemukan peralatan yang sangat penting, yaitu black box AirAsia QZ8501 pada posisi 03.37.21 S/109.42.42 E dengan kedalaman sekitar 30 sampai dengan 32 meter," ujar Tonny.
Namun, Tonny melanjutkan, hingga saat ini tim penyelam masih kesulitan untuk mengangkat black box. Sebab, black box itu berada dalam posisi yang terhimpit badan pesawat.
Tim penyelam, kata Tonny, kembali akan mencoba melakukan penyelaman untuk mencoba mengangkat black box, Senin (12/1). "Proses pengambilan black box akan dilaksanakan [Senin] esok pagi hari dengan mengeser perlahan-lahan serpihan badan pesawat tersebut," kata Tonny.
Tapi jika cara ini gagal, menurut Tonny, maka pengangkatan badan pesawat akan dilakukan dengan cara yang sama seperti ketika Tim SAR Gabungan mengangkat ekor pesawat AirAsia dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura yang jatuh pada Minggu (28/12) tersebut.
"Tim akan mengangkat bagian badan menggunakan teknik balon yang sebelumnya digunakan untuk mengangkat ekor," ujar Tonny.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto yakin sinyal ping yang berhasil dideteksi oleh kapal Baruna Jaya berasal dari black box pesawat AirAsia QZ8501. Hal ini karena ada lebih dari satu ping yang berhasil dideteksi.
Bermodalkan temuan BPPT, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Indroyono Soesilo pun memastikan bahwa ping yang terdeteksi dari Kapal Baruna Jaya I milik BPPT berasal dari Emergency Locater Transmitter AirAsia QZ8501. "Kita perkirakan ini frekuensi yang dikirim black box. Insya Allah itu prediksi informasi yang ada," ujar dia dalam jumpa pers di Gedung BPPT, Jakarta, Minggu (11/1).
Namun, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo masih belum memberikan konfirmasi mengenai penemuan black box. Menurut Soelistyo, bisa saja ping yang ditangkap oleh Pinger Locator milik Baruna Jaya adalah objek lain, bukan black box. Sebelumnya, kata dia, Baruna juga pernah menangkap sinyal ping dari dasar laut. Namun, saat dikonfirmasi, ternyata hanya karang.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR