“Jika kita melihat tanda-tanda kesetimbangan termokimia, kita akan menyimpulkan bahwa planet ini terlalu panas untuk dihuni. Sebaliknya, jika kita tidak melihat tanda-tanda kesetimbangan termokimia dan juga melihat tanda-tanda gas yang larut dalam lautan cair-air, kita akan menganggapnya sebagai indikasi kuat kelayakhunian,” kata Renyu Hu, seorang peneliti di Jet Propulsion Laboratory NASA, yang memimpin penelitian tersebut.
“Kami tidak memiliki bukti pengamatan langsung untuk memberi tahu kami apa karakteristik fisik umum dari sub-Neptunus. Namun, banyak yang mungkin memiliki atmosfer hidrogen masif, tetapi beberapa masih bisa menjadi 'planet laut'. Saya harap makalah ini akan memotivasi lebih banyak pengamatan untuk segera mengetahuinya,” ujar Hu.
Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA, yang akan diluncurkan 18 Desember nanti, akan membawa spektrometer yang mampu mempelajari atmosfer planet ekstrasurya. Misi ini bertujuan untuk melihat atmosfer tersebut dan apa yang dapat mereka ungkapkan tentang dunia yang jauh ini.
Source | : | berbagai sumber,techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR