PM Jepang Shinzo Abe mengatakan negara itu berpacu melawan waktu dalam usahanya membebaskan dua sandera warga Jepang yang ditahan oleh kelompok ekstremis Negara Islam (ISIS). ISIS menuntut uang tebusan atas .
Abe mengatakan kepada wartawan hari Rabu (21/1) di Tokyo, ia telah menginstruksikan para pejabat Jepang untuk menggunakan semua jalur diplomatik yang mungkin untuk mengupayakan pembebasan Kenji Goto dan Haruna Yukawa.
Mereka merupakan dua warga Jepang yang kini disandera kaum militan Negara Islam atau ISIS. Yukawa ditangkap Agustus lalu di luar Aleppo. Goto, yang kembali ke Suriah pada akhir Oktober untuk membantu menyelamatkan temannya tersebut, hilang sejak itu.
ISIS, pekan ini, menuntut uang tebusan sebesar 200 juta dollar AS atau Rp 2,5 triliun kepada Pemerintah Jepang sebagai syarat bagi pembebasan kedua orang itu.
Militan ISIS merilis sebuah video yang mengatakan, mereka akan membunuh kedua orang tawanan kecuali jika Jepang memberi uang tebusan dalam waktu 72 jam.
Sementara itu, PM Irak Haider al-Abadi mengatakan serangan udara pimpinan Amerika terhadap ISIS telah sangat efektif, namun pemerintahnya mengharapkan lebih banyak bantuan dari masyarakat internasional.
Dalam sebuah wawancara Rabu di Baghdad dengan Associated Press, Abadi menegaskan perlunya memerangi ISIS di darat dan mengatakan pelatihan yang diberikan para penasihat militer internasional terhadap pasukan Irak perlu lebih segera direalisasikan.
PM Irak juga mengatakan, negaranya kesulitan menemukan sumber dana untuk membeli senjata dan memerlukan bantuan untuk segera mendapatkannya.
Presiden AS Barack Obama telah menghapus kemungkinan mengirim pasukan darat ke Irak. Ia memberikan perintah serangan udara Agustus lalu yang menarget militan ISIS.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR