Ratusan kerangka hewan baru-baru ini ditemukan di dalam Gua Aven, yaitu sebuah gua bawah laut yang berada di Taman Nasional Tsimanampetsotse, Pulau Madagaskar. Di dalam gua tersebut, ditemukan banyak sekali kerangka hewan sejenis lemur, burung, kura-kura, buaya, dan spesies lainnya.
Kerangka yang paling banyak ditemukan adalah kerangka lemur dan bahkan beberapa kerangka lemur tersebut berukuran sebesar gorila, walaupun ditemukan pula kerangka eksotis burung gajah.
Alfred Rosenberger, pemimpin proyek yang juga merupakan seorang antropologis perguruan tinggi Brooklyn, mengatakan bahwa pengawetan yang terjadi di Gua Aven sangat menakjubkan.
Teka-teki penguburan
Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana hewan-hewan tersebut bisa sampai di Gua Aven? Hingga kini, tim penyelam dan tim ilmiah proyek tersebut baru mencapai tahap pengkatagorian makhluk apa saja yang hidup dipermukaan, tetapi sejauh ini Rosenberg menduga bangkai hewan-hewan tersebut dahulu hanyut ke dalam gua, sebelum dan sesudah manusia menduduki Pulau Madagaskar.
Selain tulang-belulang, di Gua Aven juga ditemukan kerangka utuh yang menunjukan anatomi detil dari lemur raksasa tersebut. Dari sisa-sisa tersebut, dapat diketahui bahwa tidak adanya kerusakan eksternal seperti dimakan oleh hewan lain yang terjadi pada bangkai dan hanya mengalami pengomposan secara alami.
Eksplorasi ke gua lain
Demi mendapatkan jawaban, tim penyelam dan ilmiah yang dipimpin oleh Phillip Lehman, seorang anggota Masyarakat Speleologi Republik Dominika, telah melakukan eksplorasi ke gua-gua lainnya di sekitar lokasi Gua Aven.
Salah satu dari gua tersebut, yaitu Gua Mitoho, bahkan memiliki kerangka Fossa raksasa di dalamnya.
Gua tersebut diduga sebagai sarang Fossa. Yang menakjubkan adalah hampir semua gua tersebut memiliki satu kesamaan, yaitu proses pengawetan yang sangat baik sehingga tidak merusak kerangka-kerangka hewan yang telah ditemukan.
Dengan ditemukannya kerangka-kerangka tersebut, Rosenberger berharap ia dan tim proyeknya dapat membantu memecahkan misteri dunia Madagaskar yang hilang.
Penulis | : | |
Editor | : | Sulthon |
KOMENTAR