Bayi badak putih (Ceratotherium simum) lahir di Taman Safari Indonesia (TSI) pada 10 Februari 2015 pukul 17.30 WIB lalu. Lahir dengan berat 75 kilogram, mamalia terbesar kedua setelah gajah itu menjadi badak putih kedua yang lahir di TSI sejak 2003 lalu.
Bayi badak itu merupakan buah cinta dari Rimba dan Merdeka, badak putih pertama yang lahir di TSI pada 15 Agustus 2003 silam. Pada 14 September 2013, Rimba dan Merdeka kepergok bercinta.
Saat masa birahi yang berlangsung selama seminggu, Rimba yang merupakan badak putih betina berusia 13 tahun dan Merdeka yang jantan bercinta sehari penuh. Mereka memakan waktu rata-rata 30 menit tiap sesinya.
Dua bulan setelah perkawinan, pemeriksaan dilakukan dengan bantuan ultrasonografi. Terlibat dalam pemeriksaan adalah staf riset, dokter hewan dari TSI, serta drh Agil dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Setelah menunggu setahun lebih, bayi badak putih buah cinta Rimba dan Merdeka pun lahir. Saat ini CCTV masih dipasang untuk memantau kondisi sang bayi badak. Setiap 30 menit sekali, bayi yang berjenis kelamin jantan masih menyusu pada induknya.
Direktur TSI Jansen Manangsang mengungkapkan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (3/3) mengungkapkan, kelahiran bayi badak langka ini diharapkan menjadi kebangaan Indonesia dan dunia. Spesies itu kini kian terancam oleh perburuan.
Kelahiran bayi badak itu juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Poniran, penjaga badak putih di TSI. Hingga kini, ia masih tekun memberi makan bayi badak dengan pisang, wortel, kacang-kacangan, dan rumput gajah sebanyak 100 kg per harinya.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR