Madagaskar merupakan rumah bagi beranekaragam amfibi, khususnya katak. Sayangnya, Madagaskar sedang menghadapi ancaman besar karena berkembangnya jamur chytrid yang mampu membunuh spesies amfibi.
Saat ini, sebanyak 7 persen spesies amfibi di dunia hidup di Madagaskar. Molly Bletz dari University of Technology di Jerman mengungkap, jamur chytrid bertanggung jawab atas punahnya ratusan spesies amfibi di dunia.
Seperti kasus kepunahan 30 spesies amfibi di Panama yang terjadi karena jamur chytrid. Kini peneliti berpandangan, penting untuk mencegah perkembangan jamur mematikan bagi amfibi agar tidak terus meluas. Dikhawatirkan menyebarnya jamur dapat mengontaminasi katak dan berdampak pada eksistensi spesies.
Meski demikian, kekhawatiran peneliti dapat berkurang karena Bletz dan koleganya telah menemukan hal yang mampu mengurangi kekhawatiran itu.
Sejak 2005 hingga 2014, Bletz telah mengamati 4.155 amfibi di Madagaskar. Hasilnya tahun 2010, ia menemukan adanya indikasi katak telah terjangkit jamur Chytrid.
Namun hingga kini, mereka belum menemukan tanda-tanda katak terjangkit penyakit yang dapat membuat kepunahan. Ada kemungkinan, menurut Bletz, di Madagaskar jamur chytrid tidak mematikan.
“Inilah skenario terbaik dari kondisi terburuk,” papar Jonathan Kolby dari Queensland James Cook University, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR