Taiwan mulai menjatah pasokan air kepada sedikitnya satu juta rumah di tengah kondisi kekeringan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Menggunakan skema penghematan, pasokan air ke rumah-rumah akan diputus selama dua hari dalam satu minggu. Pemutusan dilakukan secara bergilir di beberapa area di bagian utara, seperti New Taipei City, Kota Taoyuan, dan Distrik Hsinchu.
Kekeringan di Taiwan, menurut pemerintah, disebabkan oleh penurunan curah hujan. Akibat hal ini, taraf air di sejumlah waduk jauh di bawah kapasitas. Taraf air di Waduk Shihmen, misalnya, tinggal 24,56% dari kapasitas sesungguhnya. Jumlah itu ialah yang terendah sejak 1964.
"Situasi pasokan air sangat mendesak mengingat curah hujan di Taiwan mencapai tingkat terendah pada musim gugur dan musim dingin lalu sejak 1947 silam. Hujan deras mungkin tertunda atau bahkan tidak ada sama sekali...Kami mendesak publik untuk bekerja sama selama masa sulit ini," sebut pernyataan Kementerian Ekonomi Taiwan.
Pemborosan
Menurut laporan koresponden BBC di Taipei, Cindy Sui, sedikitnya 1.400 pabrik industri terkena penjatahan pasokan air meski tidak mempengaruhi produksi. Pabrik-pabrik itu menyiasati penjatahan air dengan menggunakan cadangan air sendiri dan mengubah jadwal produksi.
Biaya air di Taiwan merupakan salah satu yang terendah di dunia. Hal ini mengakibatkan pemborosan air terjadi selama bertahun-tahun.
Jaringan pipa air yang berusia puluhan tahun juga menambah tinggi pemborosan karena berton-ton air bocor setiap tahun.
Pemerintah kini menawarkan insentif kepada warga Taiwan untuk menggencarkan konservasi air, termasuk memberi diskon tarif bagi warga yang mampu menghemat air dan subsidi bagi warga yang memasang toilet hemat air.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR