Dalam diskusi "Annual Meeting of the Society for American Archaelogy" di San Fransisco tanggal 16 April lalu, para arkeolog membahas kemungkinan penyebab punahnya kaum Neanderthal secara misterius di Eropa, 40.000 tahun silam. Leluhur manusia lain, yang muncul 5000 tahun sebelum kepunahan Neanderthal, diduga berperan dalam punahnya mereka. Namun apa yang menjadi penyebab pasti punahnya kaum Neanderthal oleh keberadaan leluhur manusia modern masih menjadi perdebatan.
Susahnya kaum ini mendapatkan akses makan untuk kelompoknya menjadi salah satu dugaan yang dikemukakan para arkeolog. Selain itu, kepunahan Neanderthal juga diduga akibat aksi kanibalisme oleh leluhur manusia lain, didukung dari penemuan baru-baru ini mengenai aksi kanibalisme leluhur manusia.
Selain itu, dari hasil suatu penelitian disebutkan bahwa bangsa Neanderthal mungkin saja punah akibat ketidakmampuan mereka membuat api.
Tidak seperti leluhur manusia yang lain yang mampu membuat api dan menggunakannya untuk memasak, menghangatkan diri, dan melindungi diri dari keganasan binatang buas, kaum Neanderthal selama masa eksistensinya tidak pernah berhasil membuat api.
“Api menjadi faktor penting dalam keruntuhan populasi bangsa Neanderthal,” ungkap Anna Goldfield, seorang doktor arkeolog dari Boston University, seperti yang dikutip Live Science (20/4).
Dengan menggunakan api dalam proses memasak, makanan akan lebih aman dikonsumsi karena bakteri di dalamnya akan mati, dengan makanan yang dimasak terlebih dahulu juga dapat memberikan protein yang lebih banyak. “Ditambah lagi, badan kaum Neanderthal yang besar pastinya membutuhkan asupan kalori yang banyak.” Jelas Goldfield.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR