Istri Oluoch menimpali. “Kami tahu rasanya tumbuh besar tanpa memiliki apa-apa. Kami tahu susahnya hidup tanpa memiliki siapa-siapa. Bila hal ini bisa membuat perubahan positif, maka itu akan sepadan,” kata Benedette.
!break!Sesi Konseling
Sekarang hari sudah gelap. Oluoch membagi-bagikan bungkusan makanan dengan cepat. Dia harus ke lokasi berikutnya mengingat sejumlah menunggu santapan pertama dan satu-satunya mereka untuk hari itu.
Makanan yang dipersiapkan keluarganya dalam satu jam lenyap dalam waktu 10 menit.
Kadang-kadang, jamuan di jalanan itu diikuti sesi konseling.
"Banyak anak-anak ini telah dikecewakan berkali-kali dan itu membuat beberapa sulit untuk diajak bicara. Saya belajar mereka hanya butuh cinta – mereka ingin diperhatikan dan dipedulikan oleh seseorang,” kata Oluoch.
Anak-anak ini sangat percaya padanya. Oluoch mengatakan pada saya mereka membuatnya merasa seperti manusia super, seperti dia bisa menyelesaikan semua masalah mereka. Namun dia tentu saja tahu dia tidak bisa.
Dia memiliki rencana besar untuk membantu mereka keluar dari jalanan - tetapi tanpa ada orang lain untuk membantu, angan-angan itu masih jauh.
Kami naik mobil sebentar. Sekelompok ibu-ibu duduk berkerumun di bawah lampu jalan dekat pusat perbelanjaan di daerah Westlands.
Tempat itu sangat sibuk dengan bermacam-macam restoran cepat saji. Baunya seperti bawang putih dan kari hangat.
Sembari Oluoch berjalan ke arah mereka, segerombolan anak-anak kecil berusia tidak lebih dari tiga tahun berlari ke arahnya, menarik-narik kantong plastik yang dibawanya. Kegilaan makan akan dimulai lagi.
“Ini bukan tempat yang baik untuk anak-anak. Saya berharap membawa mereka keluar dari sini selagi bisa,” katanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR