Selamat datang di Pulau Weh. Pulau kecil seluas 156 km persegi di tanduk Pulau Sumatra. Letusan gunung berapi zaman Pleistosen telah menyebabkan pulau ini harus terpisah dari daratan utama Sumatra. Ah, tak masalah toh sekarang penerbangan langsung dari Medan menuju Sabang di Pulau Weh sudah dilayani langsung oleh Garuda Indonesia. Juga kapal cepat dan kapal penyeberangan lambat setiap hari mengangkut warga dari dan menuju Banda Aceh ke Pulau Weh.
Di Pulau Weh semuanya berjalan lambat. Hidup santai ala anak pantai bisa dinikmati di pesisirnya yang molek. Berkunjung ke Pantai Iboih, Pulau Rubiah, Pantai Sumur Tiga dan menyaksikan matahari menghilang dari cakrawala adalah cara terbaik untuk menghabiskan hari di pulau ini. Bagi para pecinta selam, titik penyelaman di Pulau Weh tersebar di beberapa lokasi.
Jangan khawatir soal penginapan, beberapa resor dan bungalo bertarif murah siap menampung para pejalan yang berkunjung kesini. Makanan pun beraneka ragam, termasuk seduhan kopi Aceh nan lekat di lidah.
Jika penat sudah hilang, menyeberang ke Banda Aceh juga menjadi pilihan. Kota yang dipersiapkan sebagai destinasi wisata nan religius ini porak-poranda dilanda Tsunami tahun 2004 silam. Namun beberapa tahun setelahnya, kota ini bangkit dan sekarang lihatlah wajah-wajah baru di berbagai sudut kota Banda Aceh.
Banda Aceh saat ini adalah hasil kerja keras dan semangat tak menyerah orang Aceh setelah tsunami. Sekarang kota ini sangat nyaman untuk dijelajahi, berbagai benda bersejarah juga Museum Tsunami nan informatif menjadi beberapa opsi tempat yang bisa didatangi. Namun jangan khawatir, beranjak ke selatan kota ini, pantai-pantai berpasir lembut dengan deburan ombak yang cocok ditunggangi papan selancar juga menyapa ramah para wisatawan.
Tak lupa, datanglah ke kedai kopi yang tersebar di seluruh sudut kota. Nikmati kopi Aceh yang mendunia lalu ditutup dengan aneka makanan Aceh nan lezat di kota serambi ini.
Kami menikmati akhir pekan nan singkat di Provinsi terbarat di Indonesia. Inilah citra dari Pulau Weh dan Banda Aceh kini. Selamat menikmati.
catatan: semua foto diambil menggunakan kamera Samsung NX1, lensa Samsung 16-50 mm dan 50-150 mm.
Penulis | : | |
Editor | : | Prana Prayudha |
KOMENTAR