Gerhana bintang Delta Sagitarii akan terjadi pada Rabu (27/5) dini hari pukul 02.18 WIB atau malam ini. Bintang itu akan tertutup oleh Julietta, asteroid berdiameter 42 kilometer yang ada di antara orbit Mars dan Jupiter.
Pengamatan gerhana bintang tak semudah gerhana bulan atau matahari. Pertama, ukurannya kecil. Kedua, obyeknya belum banyak dikenal sehingga penampakan dan posisinya tak selalu diketahui. Ketiga, durasi gerhana sangat singkat.
Untuk peristiwa gerhana Delta Sagitarii malam ini, durasi gerhana hanya 6 detik. Jika waktu dihabiskan untuk mengidentifikasi dan mencari lokasi bintang di langit malam, bisa-bisa gerhana akan terlewat.
Astronom amatir Mutoha Arkanuddin memberikan sejumlah tips untuk pengamatan gerhana Delta Sagitarii malam nanti, terutama dalam memilih lokasi pengamatan dan mengetahui lokasi bintang di langit.
Untuk lokasi pengamatan, sebaiknya dipilih lokasi yang gelap dan jauh dari polusi cahaya serta lapang. "Asal cerah dan tempatnya cukup gelap bintang Delta Sagitarii atau Kaus Media dengan magnitudo 2,9 cukup terlihat mata telanjang," katanya.
Terkait lokasi Delta Sagitarii, secara umum Mutoha mengungkapkan bahwa bintang itu akan berada di langit bagian selatan malam nanti. Jadi, bagi yang ingin mengamati, harus mengarahkan mata ke langit selatan.
"Posisinya dapat dicari dengan menarik garis lurus ke Utara dari 2 bintang terang di langit selatan malam itu Hadar dan Rigil Kentaurus melewati ekor Scorpius," imbuh Mutoha, Selasa (26/5).
Guna membantu mengetahui posisi bintang, publik di wilayah yang memungkinkan pengamatan gerhana bisa mengunduh aplikasi astronomi Stellarium, melacak posisi Delta Sagitarii, dan mencarinya di langit. Gambar di atas juga bisa dijadikan alat bantu.
Bagi astronom, pengamatan gerhana bintang oleh asteroid penting untuk mengetahui ukuran, komposisi, orbit, dan periode rotasi. David Dunham dari International Occultation Timing (IOTA) bersama JAC bakal menggelar pengamatan di Yogyakarta dan Jawa Tengah. (Baca juga Astronom Dunia Ini Datang ke Yogyakarta untuk Saksikan Gerhana Bintang)
Mutoha mengungkapkan, Jogja Astro Club akan menggelar pengamatan di markasnya di Jalan Affandi, Yogyakarta. Pengamatan juga akan dilakukan di kampus Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) di Ring Road Utara Yogyakarta. Publik dapat ikut mengamati bersama.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR