Sebuah penelitian terbaru menyebutkan vaksin Celldex Therapeutics dapat membantu pasien kanker otak hidup lebih lama. Seperti diketahui kanker otak dikenal sebagai penyakit yang paling mematikan.
Dari 73 pasien glioblastoma multiforme (GBM), tumor otak yang mematikan, 30 persen dari mereka yang diberikan vaksin Celldex disertai Roche Holding Avastin ternyata hidup 18 bulan lebih lama dibandingkan 15 persen dari mereka yang hanya menerima Avastin.
“Kami mengamati manfaat dari vaksin ini untuk diubah menjadi manfaat bagi kelangsungan hidup dalam jangka waktu panjang bagi sejumlah pasien,” kata Dr David Reardon, ketua tim penelitian uji coba yang mempresentasikan hasil penelitiannya di pertemuan American Society of Clinical Oncology di Chicago, Minggu (31/5) waktu setempat.
Hasil penelitian ini kini dalam tahap mendapatkan persetujuan. “Kami berpikir, data tersebut cukup baik untuk mendapatkan persetujuan,” kata Kepala Bidang Kesehatan Celldex, Thomas Davis.
GBM merupakan tumor otak yang sangat ganas yang mampu menghancurkan sel-sel sehat dan merusak ruang, darah dan nutrisi di otak. Sekitar 9.000 kasus baru didiagnosa setiap tahunnya di Amerika Serikat. GBM juga dikenal sebagai penyakit yang tidak ada obatnya.
Tumor GBM cenderung menjadi resisten terhadap pengobatan awal yang relatif cepat. Untuk pasien yang baru didiagnosis, tingkat kelangsungan hidupnya rata-rata sekitar 14 atau 15 bulan jika diberikan pengobatan kemoterapi standar.
Vaksin yang sering disebut sebagai vaksin rintega ini memacu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menyerang kanker. Ia menargetkan tumor yang menyebabkan mutasi genetik yang ditemui di sekitar sepertiga dari semua penyakit glioblastoma.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR