Tim peneliti di sebuah universitas Austria berhasil mengembangkan kaki buatan yang mampu memicu rasa seperti kaki asli, antara lain merasakan sakit.
Dikembangkan oleh Profesor Hubert Egger dari Universitas Linz di Austria utara. Prinsip kaki palsu ini adalah menyambungkan syaraf di kaki asli yang tersisa ke selaput yang masih sehat di bagian paha. Kemudian sensor dipasang di telapak kaki dan disambungkan ke simulator buatan yang berhubungan dengan puntung kaki.
Seorang warga Austria, Wolfgang Rangger sudah menggunakan kaki buatan ini selama enam bulan. Ia mengatakan tidak tergelincir lagi di atas lapisan es serta bisa mengetahui apakah dia berjalan di atas semen, rumput, pasir, atau kerikil.
"Seperti kesempatan hidup yang kedua, seperti lahir kembali," kata Rangger kepada AFP saat pengumuman resmi teknologi ini, Senin (8/6).
Mantan guru yang kehilangan kaki pada tahun 2007 itu mengaku dia bisa berlari, naik sepeda, atau mendaki gunung dan ketika bergerak, kaki palsunya tidak terlihat secara mencolok.
Profesor Egger mengatakan bahwa walau kulit reseptor tidak ada lagi, syaraf-syaraf masih tetap ada namun tidak mendapatn rangsangan. "Orang yang diamputasi bukan pasien dalam pengertian tradisional. Mereka tidak sakit, namun kehilangan anggota tubuh," jelas Egger.
Kini ia berharap ada perusahaan yang mau bekerja sama dan membantu mengembangkan temuannya untuk dipasarkan dengan harga yang terjangkau. Saat ini harga model kaki buatan ciptaannya mencapai 10.000 Euro atau sekitar Rp150 juta.
Megathrust Bisa Meledak Kapan Saja, Tas Ini Bisa Jadi Penentu Hidup dan Mati Anda
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR