Pengetahuan adalah salah satu aspek penting yang bisa dimiliki manusia, dan buku adalah salah satu sumbernya. Museum pun tak kalah dengan buku. Bagaimana cara membuat anak menggemari museum?
1. Berikan apa yang mereka minta.
Pilih museum yang pasti akan membuat sang anak takjub. Ketahui minat dan kesukaan sang anak, karena dengan begini perjalanan ke museum akan menjadi pengalaman luar biasa baginya.
2. Pikirkan kembali tentang wujud perjalanan ke museum.
Zaman sekarang seni bisa ditemui di tempat-tempat tak terduga, bahkan tidak hanya di dalam museum saja. Ketika berjalan sehari-hari, carilah seni yang terkandung dalam arsitektur yang menjulang di sekitar Anda ketika dalam perjalanan ke museum. Dengan ini perjalanan ke museum seolah menjadi petualangan yang seru bagi anak.
3. Tetap interaktif.
Banyak dari kita yang belajar lebih baik dengan adanya permainan dan sentuhan. Adanya interaksi antara orang tua dan anak dapat meningkatkan minat belajarnya. Heather Greenwood Davis yang dikenal sebagai Traveler of the Year oleh majalah Traveler, berkisah, mengajak anaknya ke museum Experience Music Project (EMP) yang menyediakan berbagai alat musik dalam pengaturan tempat yang mengundang dan tidak mengintimidasi. Kunjungangn ke museum yang seharusnya hanya satu jam itu akhirnya menjadi berjam-jam karena sang anak memelajari alat musik kesukaannya dengan hati-hati memelajari tutorial yang disediakan.
4. Mulai sejak dini.
Museum bisa memberikan pengalaman belajar bagi anak-anak yang lebih tua untuk mulai mengerti sisi kemanusiaan yang kurang bagus. Misalnya, perang. Museum yang mengabadikan kisah perang bisa membangun interaksi antara orang tua dan anak. Penjelasan orang tua mengenai tragedi tertentu akan membuat anak berpikir, memroses informasi yang didapatnya. Hal ini bisa membangun rasa ingin tahu yang besar.
5. Keluar lebih awal.
Kuncinya adalah membuat sang anak ketagihan. Kemanapun Anda pergi, Anda akan merasa bosan jika terlalu lama di sana. Maka dari itu, cobalah untuk tidak mengunjungi seluruh museum dalam sekali kunjungan. Keluarlah lebih awal, agar sang anak tetap merasa "haus" sehingga ia akan terus meminta berkunjung ke museum.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR