Di ruang penanganan gawat darurat, pasien seringkali datang dalam kondisi akut dan membuat tenaga kesehatan lebih rentan tertular penyakit infeksi. Dalam kondisi butuh penanganan segera, tentu tak mudah mendapatkan data riwayat medis pasien sehingga tenaga medis bisa melindungi diri.
Ketakutan terhadap infeksi HIV adalah salah satu yang sering dialami tenaga medis. Penularan berbagai penyakit bisa saja terjadi melalui jarum suntik yang terinfeksi atau alat bantu napas.
Berikut adalah beberapa jenis infeksi yang paling ditakuti dokter atau para tenaga medis.
1. HIV
Human immunodeficency virus (HIV) bisa menular melalui cairan tubuh. Penyakit ini paling banyak ditularkan melalui jarum suntik yang tidak steril, hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, serta transfusi darah.
2. Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit liver yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan berbagai gejala, mulai dari peradangan ringan pada liver, gagal liver, hingga kanker. Virus ini menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, berbagi jarum suntik, atau melalui hubugnan seksual.
3. Hepatitis B
Infeksi liver serius lainnya, yakni Hepatitis B, juga disebabkan oleh virus. Pada jenis yang ringan, penyakit ini bisa menyebabkan inflamasi di liver. Jika tidak ditangani bisa menyebabkan sirosis atau kanker hati. Virus hepatitis menyebar lewat darah atau cairan tubuh dan juga ditularkan melalui jarum suntik yang tidak steril atau hubungan seksual. Vaksinasi hepatitis B 95 persen efektif mencegah infeksi virus.
4. Pertusis
Pertusis adalah infeksi pernapasan yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini menyebar dari seseorang yang terinfeksi melalui batuk atau bersin. Pada orang dewasa, penyakit ini bisa menyebabkan batuk dalam jangka lama. Pada anak-anak, penyakit ini bisa berakibat fatal karena anak jadi sulit bernapas.
5. Meningitis
Seperti halnya pertusis, meningitis juga sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh virus atau bakteri yang bisa menyebabkan peradangan pada membran di sekitar otak atau sumsum tulang belakang. Penularan terjadi lewat percikan air liur dari orang yang terinfeksi.
Sumber: Harian Kompas
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR