Mungkin belum banyak dari kita yang pernah mendengar nama Nauru. Negara yang menjadi anggota PBB pada 1998 ini bahkan masuk dalam daftar negara yang tidak diketahui/terdengar keberadaannya di dunia oleh beberapa situs. Namun di luar hal tersebut, terdapat beberapa informasi menarik tentang Nauru.
Nauru merupakan negara berbentuk pulau koral yang terletak di Samudera Pasifik. Didominasi oleh dataran tinggi fosfat, dikelilingi oleh terumbu karang, pepohonan palem dan pantai berpasir. Menjadi bagian dari Oceania, negara ini hanya berjarak 25 mil dari garis khatulistiwa.
Asal-usul tentang negara ini tidaklah jelas, terlebih karena bahasa penduduk Nauru tidak mirip dengan negara-negara lain di wilayah Pasifik. Jerman menganeksasi pulau tersebut pada tahun 1888. Lalu pada awal abad ke-20, Konsorsium Jerman-Inggris mulai menambang fosfat di pulau tersebut.
Baca juga: Kota Kuno Suku Maya Ditemukan di Hutan Rimba Guatemala
Pada Perang Dunia Pertama, Australian mengambil alih pulau tersebut, yang kemudian mendapat mandat dari Liga Bangsa-Bangsa. Pasca Perang Dunia Kedua yang diwarnai dengan okupasi oleh Jepang, Nauru menjadi wilayah PBB. Merdeka pada tahun 1968, Nauru bergabung dengan PBB pada tahun 1998.
Luas Nauru yang hanya 21 km2 membuatnya menjadi negara terkecil ketiga di dunia, di belakang Vatikan dan Monaco. Sekaligus menasbihkan negara ini sebagai negara republik terkecil di dunia. Bahkan Bukittinggi (25, 24 km2) sebagai kota keempat terkecil di Indonesia masih lebih luas dibandingkan negara ini.
Di Nauru tidak akan didapati kota-kota seperti di negara besar. Penduduk tinggal dalam pemukiman kecil, yang secara administratif disebut distrik.
Lalu, bagaimana dengan ibukotanya? Tidak ada. Namun kantor pemerintahan yang didirikan di Distrik Yaren membuat distrik ini bisa dianggap sebagai ibukota. Selain Yaren, terdapat 13 distrik lain. Di distrik-distrik itulah penduduk bermukim.
Data dari Country Meters menunjukkan populasi penduduk di negara ini pada 14 Juni 2015 sebanyak 10.464 jiwa. 5.317 jiwa adalah laki-laki, 5148 jiwa perempuan.
Baca juga: Misi Antariksa, Ilmuwan Buat Makanan dengan Bantuan Feses Manusia
Situs publikasi CIA mencatat empat etnis yang tinggal di Nauru: Nauruan (58%), Penduduk Pasifik (26), Tiongkok, (8%) dan Eropa (8%). Sedang bahasa yang digunakan di Nauru adalah bahasa Nauruan (93%), bahasa inggris (2%), dan bahasa lain (5%). Bahasa inggris biasanya digunakan untuk keperluan pemerintahan dan komersial.
Penulis | : | |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR