Sejumlah laporan dari Suriah menyebutkan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS meletakkan bahan peledak di Palmyra, Suriah tengah, salah satu situs kuno paling penting di Timur Tengah.
Para aktivis organisasi Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan sejauh ini belum jelas apakah milisi ISIS bersiap untuk meledakkan sisa-sisa kota kuno itu atau bom-bom ini ditujukan untuk mencegah masuknya tentara pemerintah Suriah.
Organisasi ini mengatakan tentara pemerintah melancarkan serangan udara secara intensif dalam tiga hari terakhir, menewaskan 11 orang.
"Tentara pemerintah berada di bagian barat kota dan selama beberapa hari ini mengirim pasukan tambahan yang mungkin mengisyaratkan mereka ingin merebut Palmyra," kata Rami Abdel Rahman, direktur SOHR seperti dikutip kantor berita AFP.
Sumber di pemerintah Suriah mengatakan bahwa komandan militer telah dikirim ke Palmyra dengan tugas merebut kembali kota ini dan beberapa ladang gas penting di sekitarnya.
Palmyra yang direbut ISIS Mei lalu didiami sekitar 10.000 orang dan memiliki peninggalan-peninggalan dengan nilai sejarah tinggi dari era Yunani dan Romawi.
ISIS menempatkan ranjau darat di kawasan-kawasan yang mereka kuasai dengan tujuan mempersulit gerak musuh-musuh mereka.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR