Penemuan besar tidak selalu mengubah dunia.
Para ilmuwan yang meneliti di Brasil telah merekam seekor monyet pintar yang sedang membuat sebuah alat untuk ia pakai: sebatang tusuk gigi. Lebih hebat lagi, monyet betina jenis \'capuchin\' berjenggot ini juga menciptakan \'tongkat bersin\', sebuah alat untuk mencolok hidungnya agar bisa bersin.
Ahli primata Dr. Michael Haslam dan Dr. Tiago Falotico dari University of Oxford Inggris, menemukan monyet itu di hutan liar di taman nasional Serra da Capivara National Park (SCNP), Brasil. Para ilmuwan sedang meneliti sekelompok monyet lainnya di kawasan itu, yang biasanya memakai batu sebagai alat untuk memukul dan memecahkan kulit kacang-kacangan maupun buah untuk dimakan.
"Saya bisa mendengar seekor monyet bersin, dan akhirnya perhatian saya tertarik kepada seekor betina, karena tampaknya ia banyak bersin, dengan selang waktu yang teratur, kata" Dr Haslam kepada BBC Earth.
"Saya sadar bahwa ia menggunakan sebatang tongkat untuk membuatnya bersin, malah ia mencoba berbagai alat dari rumput dan tongkat. Saya kaget sekali."
"Lalu ia mulai memakai alat yang sama sebagai tusuk gigi, dan ia melakukannya dengan santai, seakan itu perilaku yang normal dan sudah sering dilakukannya."
Monyet capuchin betina ini menggunakan tusuk gigi buatannya sendiri. (Bbc Indonesia/Michael Haslam/Primates)
Dalam tujuh kesempatan, monyet itu memasukkan sebatang tongkat menuju giginya di sisi sebelah kanan mulutnya, lalu mendorongnya maju mundur -jadi mengerjakan sesuatu dengan gigirnya- sebelum lantas menjilatnya.
"Ini penemuan yang sangat kebetulan," katanya, dan ini pertamakalinya perilaku seperti ini ditemukan pada monyet capuchin yang hidup di alam liar.!break!
Rincian mengenai hal ini diterbitkan di jurnal Primates.
Capuchins jantan di wilayah itu memang sudah diketahui memakai tongkat sebagai alat untuk mengorek-ngorek mencari makanan.
"Namun betina dewasa belum pernah terlihat melakukan hal seperti ini, meskipun sudah diamati selama ratusan jam oleh para peneliti, seperti misalnya rekan saya, Dr. Falotico," kata Dr Haslam.
"Jadi ini benar-benar membingungkan kenapa ada bias jenis kelamin dalam penggunaan satu jenis alat ini."
"Tentu sampai sekarang masih jadi teka-teki buat kami," tambahnya.
Namun pengamatan terbaru memperlihatkan bahwa capuchin betina memang menggunakan tongkat sebagai alat, sekalipun untuk fungsi yang lebih personal dan tak lazim
Lihatlah, dengan santainya monyet ini mencoba-coba penemuannya. (Bbc Indonesia/Michael Haslam/Primates)
Satu jenis primata lain yang hidup di alam liar yang juga pernah terlihat memasukkan tongkat ke dalam hidungnya adalah simpanse di Mahale, Tanzania. Simpanse itu juga pernah terlihat memakai \'tongkat bersin\'.
“Jelas, simpanse Mahale dan capuchin di Serra da Capivara secara terpisah membentuk perilaku yang sama.”
Tapi kebiasaan keduanya tidak sama.
“Ada kemungkinan memasukkan benda tajam dan panjang ke dalam hidung mereka bukan merupakan ide yang bagus dan tak pernah jadi kebiasaan yang populer.”
Bagaimanapun ilmuwan kini secara perlahan menemukan banyak jenis primata -baik dari spesies berbeda maupun dari kelompok berbeda dalam spesies yang sama- yang menciptakan berbagai alat untuk berbagai kebutuhan.
“Masing-masing mencari jalan sendiri melalui rangkaian kemungkinan solusi teknologi yang mungkin digunakan,” kata Dr. Haslam.
“Ini jelas merupakan bentuk baru yang akan terus ditemukan, baik oleh primata, maupun oleh kita, manusia, yang mengamati mereka.”
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR