Mawar adalah tanaman ornamen. Ratusan generasi mawar telah berkembang untuk menghasilkan dan mendapatkan bentuk dan warna yang khas. Tetapi, saat bentuk visual mereka berkembang dan menjadi lebih baik, di saat bersamaan, mereka kehilangan potensi wangi mereka. Dulu, mawar memiliki wangi yang lebih harum dibandingkan mawar sekarang.
Dengan memanipulasi beberapa gen untuk mengontrol keharuman mawar, tim riset dari Prancis telah menemukan enzim baru yang dapat membuat wangi mawar lebih kuat. Berdasarkan studi yang telah dipublikasi.
Aroma tumbuhan memiliki keseimbangan yang kompleks antar bahan kimia. Untuk aroma bunga mawar, peneliti telah mengidentifikasi 400 senyawa kimia. Untuk seluruh tumbuhan telah ditemukan 1.700. Alkohol merupakan senyawa kimia yang paling umum sebagai pembangkit aroma. Para peneliti telah menargetkan salah satu jenis alkohol tertentu bernama monoterpenes, yang merupakan kunci dari wangi bunga.
Dalam studi, peneliti membandingkan gen mawar yang harum dengan yang kurang harum. Mereka menemukan enzim yang menciptakan monoterpenes berbeda dengan yang satunya yang telah teridentifikasi di masa lampau. Hal ini memimpin para periset menemukan gen yang baru sebagai kunci aroma mawar yang lebih “menyenangkan”
Sekarang, karena mereka telah mengidentifikasi gen baru, peneliti dapat memanipulas DNA mawar untuk memproduksi lebih banyak enzim tersebut. Sehingga dapat membuat aroma mawar di masa depan lebih baik, lebih harum dibandingkan dengan mawar yang ada pada masa kini.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR