Setelah kedatangan Sparks, seorang pekerja hotel bernama Walter "Red" Eldridge mengaku minat bekerja dengan gajah. Karena kurangnya pengalaman, sirkus mempekerjakan Eldridge sebagai penjaga yang bertanggung jawab atas perawatan dasar gajah, seperti memberi makan dan menyirami mereka.
Karyawan sirkus melatih Eldridge untuk menangani gajah-gajah tersebut dengan perhatian lembut. Namun sayang, Eldridge yang tidak sabaran hingga mencelakakan dirinya sendiri.
Insiden ini terjadi ketika Eldridge menunggangi Big Mary dan mengarahkannya kepada lubang air, si gajah tiba-tiba berbelok dan mengambil sepotong semangka yang terletak di pinggir jalan. Ingin mengarahkan gajah kembali ke tujuannya, namun Eldrigde mengabaikan ajaran yang didaptnya. Ia malah mencabuk gajah dan menancapkan tongkatnya hingga menembus badan hewan tersebut.
Baca Juga: Evolusi pada Gajah Afrika Bantu Kurangi Perburuan Gading Gajah
Cambukan dan pukulan berulang Eldridge membuat Mary marah, lalu menarik si pawang dari atas dengan belalainya, mengangkatnya, membantingnya ke bawah, sebelum menggunakan kakinya yang besar untuk menghancurkan kepalanya hingga tewas. Beberapa sumber lain mengeklaim, Mary menusuk Eldridge dengan gadingnya, tapi ada juga yang menyatakan si gajah memukulkan belalainya di kepala pawang sampai tewas.
Gerombolan penonton menuntut kematian Eldridge. Ketika beberapa tembakan dari pistol penonton gagal menaklukkan Mary, kerumunan menjadi lebih marah, akhirnya meneriakkan "Bunuh gajah," dan ramai-ramai merantainya di luar penjara county. Sejak saat itu lah, Mary dijuluki gajah pembunuh alias Murdeorus Mary.
Berita pembunuhan itu menyebar dengan cepat. Sirkus Sparks mengadakan pertunjukan di dekat Erwin malam itu, tetapi kota melarang sirkus masuk selama mereka memiliki Mary. Bahkan kerumunan massa menuju ke Kingsport untuk membunuh Mary. Sparks harus membuat keputusan yang sulit.
Halaman berikutnya...
Source | : | Histecho.com |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR