Setelah melalui perjalanan yang super panjang menempuh hampir 5 miliar kilometer, akhirnya New Horizons bisa berpapasan dengan Pluto. Berpapasan dari dekat seperti seorang penggemar yang hanya bisa melihat idolanya dari jarak paling dekat dan memotret sang idola. Perjalanan super panjang yang sampai saat ini belum pernah ditempuh oleh misi manapun.
New Horizons menjadi Wahana Antariksa pertama yang bisa berpapasan sangat dekat dengan Pluto. Setelah berpapasan, New Horizons pun harus mengucapkan selamat tinggal pada Pluto dan meninggalkan planet kerdil itu dengan kecepatan 14 km per detik dan dalam 1 hari Wahana Antariksa tersebut sudah menjauh 1,5 juta km dari Pluto.
Tapi tak bisa dipungkiri kalau seluruh penghuni Bumi sangat menanti jadwal tiba New Horizons yang terbang lintas di obyek terbesar di Sabuk Kuiper tersebut. Meskipun demikian kunjungan singkat New Horizons di Pluto yang bertepatan dengan perayaan 50 tahun terbang lintas Mariner di Mars tersebut menghasilkan cerita yang tak akan pernah selesai ditelaah sampai bertahun-tahun mendatang.
Saat berpapasan dengan Pluto, New Horizons memang tidak berkomunikasi dengan Bumi karena sibuk memotret dan mengambil data dari Pluto dan satelit-satelitnya. Dan setelah menunggu satu hari, kita bisa melihat dari dekat seperti apa Pluto lewat pandangan New Horizons.
Es di Pluto
Sebelum membahas foto-foto yang dikirim New Horizons, ada beberapa analisa menarik terkait es di Pluto. Tentunya masih ingat bentuk hati di Pluto yang tampaknya mendunia dalam berbagai interpretasi? Nah, berdasarkan analisa para astronom, bentuk tersebut merupakan salju yang terbentuk dari es nitrogen dan karbon monoksida. Menariknya, es di Pluto memiliki sifat yang berbeda-beda dan masih terus dipelajari. Pada temperatur yang berbeda-beda, es di Pluto bisa memiliki struktur kristal yang juga berbeda. Perpaduan atau percampuran es di Pluto juga terjadi seperti baja yang terbuat dari karbon dan besi. Area berbentuk hati itu secara informal diberi nama Tombaugh Regio sebagai penghormatan pada Clyde Tombaugh yang menemukan Pluto di tahun 1930.
Dalam foto yang sudah dikirimkan New Horizons saat menuju Pluto, tampak ada fitur berupa tebing. Menurut para astronom, untuk bisa membentuk tebing, es yang menjadi komposisi pembentuknya merupakan materi yang sangat kuat. Dan meskipun belum tampak kehadiran cairan di Pluto, tapi selalu ada kemungkinan cairan berada di lapisan di bawah permukaan yang kemudian mempengaruhi struktur lapisan di atasnya.
Singkatnya ada dua skenario untuk bagian dalam Pluto. Planet kerdil ini merupakan percampuran es dan batuan atau batuan di Pluto berada di lapisan paling bawah dan es berada di lapisan teratas. Selain tidak ada tanda-tanda cairan di Pluto, kehadiran air es juga belum tampak. Jika air es di Pluto ada, maka ia tidak akan bisa meleleh di atmosfer. Karena itu seharusnya air es bisa ditemukan di permukaan jika ada.
Pertanyaan lain yang masih diselidiki jawabannya adalah bintik hitam di kutub Charon. Apakah bintik ini merupakan materi yang ditransfer dari Pluto ataukah berasal dari dalam Charon sendiri. Seandainya New Horizons bisa melihat keberadaan atmosfer di Charon yang memiliki kemiripan dengan Pluto, maka bisa dipastikan bintik hitam itu terbentuk dari interior Charon.
Jadi apa yang dilihat New Horizons selama papasan dekatnya dengan Pluto? Permukaan Pluto! Charon! Hydra! Ok mari kita telusuri hasil dari New Horizons ini.!break!
Pluto Dalam Pertemuan dengan New Horizons
Ada beberapa kejutan yang rupanya disiapkan New Horizons untuk Bumi. Yang pertama adalah pegunungan es di Pluto! Foto pertama dari Hydra dan sepenggal kisah dari permukaan Charon yang aktif.
Foto-foto close-up yang diambil New Horizons saat berjumpa Pluto merupakan area di dekat ekuator planet kerdil tersebut.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR