Sejak zaman dahulu, Bulan telah memesonakan manusia di seluruh dunia. Aneka kebudayaan menciptakan mitos masing-masing tentang apakah Bulan itu dan bagaimana terciptanya.
Beberapa orang yang memandangi Bulan merasa melihat bentuk-bentuk yang mereka kenal, misalnya kelinci dan wanita tua dalam pola-pola permukaannya. Teleskop dan penerbangan menyibakkan wajah Bulan yang sebenarnya. Suatu bentangan sunyi penuh kawah dengan gunung dan cekungan lava luas yang disebut mare (kata Latin untuk "laut"), karena dahulu dikira benar-benar samudra.
Kawah kecil sampai yang lebarnya ratusan kilometer memenuhi permukaan Bulan. Karena tidak ada atmosfer cukup untuk membakar habis meteorit dan asteroid yang berjatuhan, Bulan mengabadikan bukti kekerasan kosmos selama empat miliar tahun.
Tentang asal-usul Bulan tidak ada kesepahaman di antara para ilmuwan. Apakah BUlan terbentuk bersama dengnBUmi, terpecah dari Bumi sesudah tabrakan dengan benda lain, atau terbentuk di tempat lain lalu tertangkap gravitasi Bumi.
Apa pun asal-mulanya, kini Bulan secara geologis tidak aktif, menurut seismograf yang ditinggalkan para astronot Apollo. Dengan garis tengah seperempat Bumi, BUlan massa hanya 1,25% massa BUmi. Bulan ditahan oleh gravitasi Bumi. karena gaya itu, Bulan hanya bergasing satu kali dalam setiap orbitnya mengendari Bumi; oleh karena itu Bulan selalu menghadap BUmi dengan sisi yang sama. Sementara itu, gaya gravitasi Bulanb berpengaruh atas Bumi dengan mengendalikan naik-surutnya pasang laut.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR