Nationalgeographic.co.id—Arkeolog Louisiana State University dan timnya telah melaporkan penemuan situs bawah laut peradaban Maya. Tim peneliti telah menggali dapur garam atau tempat produksi garam yang kini telah terendam di bawah laut di Belize, Amerika Tengah.
Seperti diketahui, peradabayan Maya kuno memiliki banyak peninggalan bukti arkeologi, di antaranya kulit, batu dan istana di hutan hujan Amerika Tengah. Bersamaan dengan itu, terdapat juga catatan dinasti pemimpin kerajaan yang diukir di batu. Tapi mereka sebelumnya diketahui tidak memiliki komoditas dasar yang penting untuk kehidupan sehari-hari, yaitu garam.
Sumber garam terutama di sepanjang pantai, termasuk dataran garam di pantai Yucatan dan air asin mendidih di sepanjang pantai Belize, di mana banyak hujan. Tapi bagaimana Maya pedalaman mempertahankan pasokan garam?
Pada penelitian kali ini, tim arkeolog telah menggali tempat produksi garam. Di tempat itu air garam direbus dalam pot tanah liat di atas api di bangunan bertiang dan jerami yang terawetkan dalam sedimen bebas oksigen di bawah dasar laut di Belize.
Temuan baru tentang organisasi industri garam untuk memasok komoditas makanan dasar ini ke kota-kota pedalaman selama peradaban Maya Klasik dilaporkan dalam jurnal Ancient Mesoamerika. Laporan penelitian oleh McKillop dan alumni Louisiana State University Cory Sills, yang merupakan profesor di University Texas-Tyler itu berjudul "Briquetage and brine: Living and Working at the Ek Way Nal Salt Works, Belize".
Halaman berikutnya...
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Ancient Mesoamerika,Louisiana State University News |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR