Menurut data, kasus katarak di seluruh dunia telah mencapai puluhan juta kasus. Sejauh ini, penanganan terhadap penderita katarak hanyalah dengan cara operasi.
Dokter akan memotong molekul penyebab ‘kabut’ pada lensa mata yang menyebabkan katarak semakin berkembang, menggunakan sinar laser atau pisau bedah.
Namun, beberapa waktu lalu seorang ahli biologi molekul Ling Zhao memimpin timnya untuk melakukan suatu penelitian demi mengembangkan obat pencegah dan penyembuhan penyakit katarak.
Mereka menciptakan larutan tetes mata yang mengandung lanosterol, yang diduga menjadi sebab timbulnya salah satu jenis katarak. Jenis katarak itu dialami oleh beberapa anak yang mengalami mutasi gen, menyebabkan terhentinya produksi lanosterol sehingga menyebabkan timbulnya katarak.
Tim peneliti menguji larutan tetes mata lanosterol tersebut kepada sejumlah anjing dan kelinci yang menderita katarak. Ternyata, diketahui bahwa setelah diaplikasikan ke mata mereka, 11 dari 13 kelinci sembuh dari kataraknya. Hal yang sama juga terjadi pada kawanan anjing. Menurut catatan penelitian yang dimuat di jurnal Nature tersebut, para ilmuwan mengungkap bahwa lanosterol mampu mengurai gumpalan protein yang menyebabkan katarak.
Sayangnya, uji aplikasi lanesterol pada mata manusia masih perlu ditunda hingga penelitian lebih lanjut. Sebabnya, tak semua jenis katarak yang diderita sama oleh tiap orang.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR