Tim Indonesia berhasil meraih dua medali emas dalam International Olympiad on Astronomy and Astrophysics 2015, yang diselenggarakan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 26 Juli-4 Agustus.
Kedua medali itu diraih masing-masing oleh Joandy Leonata Pratama dan Rafif Abdus Salam. Keduanya masing-masing juga meraih penghargaan Best Observation dan Best Data Analysis.
Bahkan, Joandy meraih nilai tertinggi 298,86 atau capaian 101,46 persen, jauh melampaui 10 peraih medali emas lainnya. Atas prestasinya itu, Joandy meraih gelar Absolute Winner. Selain itu, tim Indonesia juga meraih 6 medali perak, 1 medali perunggu, dan 1 predikat honorable mention.
Dengan pencapaian itu, tim Indonesia meraih juara ketiga di bawah Iran dan India. Iran meraih gelar juara umum International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) dengan 3 medali emas, 6 medali perak, 1 medali perunggu, dan 1 honorable mention. Disusul India dengan 3 medali emas dan 2 medali perak.
Dalam upacara penutupan IOAA 2015 di Candi Prambanan, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Harris Iskandar, yang mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, mengatakan, pencapaian kali ini mengejutkan dan membanggakan.
"Prestasi dan pengetahuan dalam astronomi dan astrofisika ini diharapkan membentuk para peserta menjadi manusia seutuhnya yang semakin mampu bersaing di tingkat global," ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Institut Teknologi Bandung (ITB) Wawan Gunawan mengatakan, olimpiade itu diharapkan memberikan stimulus pada generasi muda untuk mulai mencintai astronomi dan astrofisika. Selama ini, bidang itu kurang diminati.
Emas dari matematika
Prestasi lain diukir oleh mahasiswa Indonesia yang berhasil meraih medali dalam Kompetisi Matematika Internasional untuk Mahasiswa Ke-22 di Blagoevgrad, Bulgaria, 27 Juli-2 Agustus. Tim Indonesia yang terdiri atas 9 mahasiswa berhasil meraih 2 medali emas, 1 medali perak, 3 medali perunggu, dan 2 penghargaan honorable mention.
Kepala Bidang Humas Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Wijayanti mengatakan, ada tiga mahasiswa UGM yang ikut dalam olimpiade itu dan berhasil meraih juara.
"Pramudya Ananto meraih medali emas, Made Benny Prasetya Wiranata meraih perak, dan Willy Sumarno mendapat honorable mention," kata Wijayanti, Selasa, di Yogyakarta.
Selain ketiga mahasiswa UGM itu, berdasarkan situs Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bulgaria, lima mahasiswa ITB meraih prestasi dalam ajang serupa, yakni Muhammad Al Kahfi yang meraih emas; Galih Pradananta, Brilly Maxel Salindeho, dan Afif Humam yang meraih perunggu; serta Yusuf Hafidh yang mendapat honorable mention.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 Agustus 2015, di halaman 12 dengan judul "Indonesia Berhasil Meraih Dua Medali Emas".
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR