Kebakaran lahan gambut dan semak belukar di Kalimantan mulai memunculkan kabut asap. Di Kalimantan Tengah, kabut asap kembali menyelimuti Sampit di kabupaten Kotawaringin Timur dan Buntok di Kabupaten Barito. Adapun di Kalimantan Barat, kabut asap menyelimuti Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya pada malam hari.
Di Sampit, sejak dua hari ini, kabut asap terutama terjadi pada pagi hari. Jarak pandang pada pukul 06.00 hanya sekitar 100 meter. Warga yang beraktivitas di luar rumah pun mengenakan masker.
"Mata perih dan tenggorokan gatal," kata Tinduh (47), warga Sampit, Kamis (6/8), saat dihubungi dari Palangkaraya.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Palangkaraya, Bayu Umbaran, mengatakan, kepekatan kabut asap mulai menghilang pada pukul 07.00 karena matahari mulai terik. Dari data Stasiun Meteorologi Palangkaraya, jarak pandang di Sampit pada pukul 07.00 sudah mencapai 3 kilometer.
Kabut asap pekat juga pernah terjadi di Sampit pada 29 Juli lalu dan mengganggu penerbangan di Bandar Udara Haji Asan. Saat itu jarak pandang hanya 50 meter-1 kilometer pada pagi hari.
"Tadi pagi memang ada asap sampai pukul 07.00, tetapi belum mengganggu penerbangan," kata Kepala Seksi Teknik dan Operasi Keselamatan dan Pelayanan Darurat Bandara Haji Asan Sampit Rudi Catur.
Kabut asap tipis juga mulai menyelimuti Buntok, Barito Selatan, dan mengganggu warga. "Jarak pandang masih bagus, tetapi bau asap menyengat di pagi hari. Ini membuat tidak nyaman beraktivitas," kata Maidi (29), warga Buntok.
Kemarin, 32 titik panas terpantau satelit Aqua Terra di Kalteng, terbanyak di Kotawaringin Timur sebanyak 10 titik.
Sementara di Kalbar, berdasarkan pantauan melalui citra satelit pada Kamis, terdapat 16 titik panas. Kabut asap pun mulai muncul pada malam hari di daerah pinggiran Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya yang berbatasan dengan Kota Pontianak. Meskipun belum pekat, bau asap sangat menyengat.
Sumber kabut itu dari pembakaran lahan. Pada malam hari masih ada yang membakar lahan di lokasi pertanian. Namun, setelah dibakar, lahan tersebut ditinggalkan oleh pemilik lahan.
Memasuki Agustus, jumlah titik panas di wilayah Kalimantan Selatan terpantau juga meningkat. Pantauan satelit NOAA18 (ASMC), ada 19 titik panas yang muncul pada 1-5 Agustus.
Sementara itu, kebakaran di Hutan Pematang Damar, Kabupaten Muaro Jambi, kian tak terkendali. Api yang terus meluas belum mampu diatasi tim pemadam Manggala Agni yang sudah 3 hari berada di lokasi.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 Agustus 2015, di halaman 22 dengan judul "Kabut Asap Mulai Muncul di Kalimantan".
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR