Dokter tidak selalu bisa menjelaskan mengapa ada orang yang terkena kanker dan yang lainnya tidak. Kendati demikian para ilmuwan telah mempelajari pola umum kanker di berbagai populasi untuk mengenal lebih jauh penyakit yang masih jadi momok ini.
Semua hal yang meningkatkan kesempatan seseorang untuk menderita suatu penyakit, disebut juga dengan faktor risiko. Sementara segala hal yang menurunkan kesempatan seseorang terkena penyakti disebut faktor protektif.
Beberapa faktor risiko kanker bisa dihindari, tetapi kebanyakan tidak. Misalnya saja, meski kita bisa memilih untuk berhenti merokok, sudah jelas kita tak bisa memilih gen yang diwariskan dari orang tua.
Baik merokok dan genetik bisa meningkatkan risiko kanker, tetapi hanya merokok yang bisa dihindari. Karena itu pencegahan berarti menghindari faktor risiko dan meningkatkan faktor protektif sehingga risiko terkena kanker bisa ditekan.
Di setiap negara jelas terlihat hubungan langsung antara angka kejadian kanker dengan konsumsi daging, daging olahan, dan produk olahan susu. Negara yang dietnya lebih didominasi sayuran dan polong-polongan selalu memiliki angka kejadian kanker yang lebih rendah.
Hasil penelitian pada hewan dan survei epidemiologis pada manusia menunjukkan bukti bahwa dengan merusak keseimbangan dalam diet, kita mencipatkan kondisi yang ideal dalam tubuh bagi pertumbuhan kanker.
David Servan-Schreiber, profesor psikiatri klinis dan pendiri pusat pengobatan terpadu kanker, dalam bukunya Hidup Bebas Kanker, memberikan rekomendasi sederhana untuk memperlambat penyebaran kanker.
- Hindari gula dan tepung terigu. Gunakan madu akasia, gula kelapa, atau tepung terigu sebagai pemanis dan tepung multigrain sebagai bahan pasta dan roti.
- Kurangi konsumsi daging merah dan hindari produk daging olahan. World Cancer Research Fund merekomendasikan konsumsi daging merah dan produk daging olahan kurang dari 500 gram setiap minggu. Dengan kata lain, paling banyak empat atau lima potong steik .
- Hindari semua lemak trans dan lemak hewani. Minyak zaitun dan minyak canola adalah lemak nabati yang sangat baik dan tidak menyebabkan inflamasi. Mentega dan keju dengan kandungan omega-3 yang seimbang juga tidak menyebabkan inflamasi.
- Stop merokok. Riset beberapa dekade secara konsisten menunjukkan kaitan yang kuat antara penggunaan tembakau dan kanker. Dalam studi di Amerika ditemukan bahwa merokok menyebabkan 30 persen kematian di AS.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR