Nationalgeographic.co.id—Bumerang menjadi salah satu identitas suku Aborigin dari Australia. Senjata lempar khas ini digunakan untuk untuk berburu dan berperang. Beberapa waktu lalu, para ahli telah ditemukan lima bumerang yang mungkin digunakan ratusan tahun lalu oleh suku Aborigin.
Dilansir dari Live Science, lima bumerang tersebut ditemukan di dasar sungai kering di Australia Selatan. Analisis baru dari empat bumerang dan satu fragmen menunjukkan bahwa orang-orang dari suku ini menggunakan bumerang untuk berbagai tujuan.
Ya, tidak hanya untuk berburu dan berperang, bumerang digunakan untuk menggali, menyalakan api dan bahkan mungkin dalam berbagai upacara. Berdasarkan penanggalan radiokarbon terungkap bahwa suku Aborigin membuat bumerang dari kayu antara tahun 1650 dan 1830, sebelum orang Eropa pertama menjelajahi daerah tersebut.
Amy Roberts, seorang arkeolog dan antropolog di Universitas Flinders, Adelaide mengatakan bahwa artefak ini memberikan gambaran langka mengenai seperti apa kehidupan penduduk asli di selatan benua.
“Bahkan sebelum kami mengetahui tanggalnya, kami dapat melihat bahwa itu dibuat dengan perkakas batu daripada perkakas logam (yang) digunakan setelah invasi Eropa. Anda bisa melihat ketajaman potongan – di beberapa gambar mikroskop kita bisa melihat dasar dari pembentukan kayu,” jelas Amy Roberts kepada Live Science.
Beliau menambahkan sangat jarang menemukan sejumlah bumerang sekaligus. Karena bumerang suku Aborigin terbuat dari kayu, mereka cepat terurai saat terkena udara. Ini baru keenam kalinya ditemukan dalam konteks arkeologi. Sebagian besar bumerang ditemukan karena kekeringan.
Halaman berikutnya...
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR