Peta digital komposisi dasar laut terbaru mengungkap keberadaan kuburan mikrofosil di lepas pantai Australia.
Peta interaktif yang tersedia secara online ini merupakan peta digital pertama dari komposisi dasar laut global dalam 40 tahun terakhir. Menurut Universitas Sidney, versi peta tersebut sebelumnya berupa gambar tangan yang dibuat pada tahun 1970.
Peta lawas menunjukkan sebagian besar samudera di selatan Australia tertutupi tanah liat, sedangkan peta digital justru menunjukkan area tersebut sebenarnya adalah daerah kompleks dimana mikrofosil banyak tersisa.
“Kehidupan di Samudera Selatan jauh lebih kaya daripada yang kita pikirkan sebelumnya,” ujar Adrina Dutkiewicz, ahli sedimentologi dari Universitas Sidney.
Mikrofosil tersebut berasal dari diatom, salah satu jenis fitoplankton yang mengubah karbondioksida menjadi oksigen. Organisme ini memprodiksi sekitar 20 % oksigen di udara. Saat diatom mati, mereka tenggelam ke dasar samudera, membawa karbon bersama mereka.
Anehnya, peta digital baru tersebut mengungkapkan bahwa tempat dimana massa diatom yang mati ditemukan di dasar laut berbeda dengan tempat diatom berkembang di permukaan laut. Memahami distribusi diatom mati di dasar laut penting untuk memahami bagaimana lautan bereaksi terhadap perubahan iklim.
Data yang digunakan untuk membuat peta tersebut berasal dari 15.000 sampel dasar laut yang di ambil selama pelayaran penelitian. Algoritma-algoritma tertentu kemudian mengubah data-data pengamatan menjadi peta yang berkelanjutan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR