Kematian Tama, kucing yang diangkat sebagai kepala stasiun di kawasan Wakayama meninggalkan kesedihan mendalam bagi para penggemarnya dan pengunjung stasiun.
Kini, setelah menunggu 50 hari—sesuai masa berkabung tradisional menurut kepercayaan Shinto, pihak stasiun mengangkat kucing bernama Nitama sebagai kepala stasiun yang baru.
Pengumuman itu datang dalam sebuah pernyataan pribadi dari presiden Kereta Api Listrik Wakayama, Mitsunobu Kojima yang mengungkapkan bahwa ia sengaja menunda penunjukan kepala stasiun baru karena masih berkabung untuk Tama.
(Baca: Tama, Kucing yang Jadi Kepala Stasiun Di Jepang Mati di Usia 16 Tahun)
Nitama dulunya merupakan asisten kepala stasiun Tama. Ia mengalahkan beberapa kandidat kucing lain untuk menjabat sebagai kepala stasiun kereta api Kishi di lingkungan pedesaan Kinokawa, Prefektur.
Nitama telah lulus dari Sekolah Pelatihan Kucing Kepala Stasiun. Menurut perusahaan kereta, untuk menjadi kepala stasiun, kucing harus memperlihatkan sikap santai saat bekerja bersama manusia dan mau menggunakan topi.
“Nitama tidak benci menggunakan topi,” kata Hitofumi Ino, juru bicara Ryobi Group, perusahaan pengawas kereta.
Dibanding Tama, Nitama memang lebih cantik. Namun Ino menegaskan bahwa pemilihan Nitama bukan semata-mata karena penampilannya.
“Alasan penunjukan Nitama yaitu karena Nitama telah mendapatkan pengalaman langsung dari Tama,” tegas Ino.
Nitama lahir di Kota Okayama, sekitar 250 kilometer dari Wakayama. Ia ditemukan dibawah sebuah mobil saat hujan deras sebelum diadopsi oleh pihak pengelola trem listrik Okayama.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR