Pada malam 13-14 Juni 2015, ibukota Georgia dilanda banjir. Bencana alam tersebut menimbulkan banyak kerugian serta menelan korban. Kerugian yang paling signifikan dialami oleh Kebun Binatang Tbilisi. Banjir membelah kebun binatang tersebut menjadi dua bagian dan kerasnya terjangan air menghancurkan kandang serta infrastruktur lainnya.
Seluruh hewan ungulata (berkuku) aman karena kandang mereka ada di tempat yang lebih tinggi, sedangkan sejumlah binatang lainnya yang malang nyaris tak berkutik saat berhadapan dengan bencana tersebut. Sejumlah binatang lepas dan turun ke jalan. Dari sekitar 600 fauna, hanya sekitar setengahnya yang berhasil selamat. Kini, hewan-hewan tersebut menempati penampungan sementara.
Banjir telah surut di sebagian daerah kebun binatang. Pada bagian tersebut, dilaksanakan pekerjaan membersihkan dan merestorasi berbagai objek yang hancur. Berkat musim panas yang kering, banyak pekerjaan yang berhasil diselesaikan. Direktur Kebun Binatang Tbilisi, Zubar Gurielidze, mengatakan bahwa sebagian area kebun binatang itu akan dibuka kembali pada bulan September.
Berdasarkan keputusan pihak otoritas, akan dibangun kebun binatang baru di daerah dekat laut Tbilisi. Kebun binatang itu menggunakan lahan seluas 43 hektar dan diperkirakan akan dibuka dalam kurun waktu tiga tahun. Binatangnya akan hidup di kandang dengan ruang gerak luas yang sangat dimiripkan dengan habitat aslinya. Pihak kebun binatang juga berencana untuk menambah koleksi binatangnya.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR