Ada beragam cara yang dilakukan orangtua guna menunjukkan kasih sayangnya kepada buah hati. Beberapa orangtua kerap mencium pipi anak, memeluk, dan bahkan sering menelepon untuk menanyakan kabar maupun mengontrol kegiatan anak. Namun, tidak sedikit pula orangtua yang memiliki kebiasaan mencium bibir anak.
Nah, ternyata kebiasaan ini tidak sepenuhnya patut untuk dilakukan. Seorang dokter bahkan menyatakan bahwa kebiasaan mencium bibir anak benar-benar harus segera dihentikan. Menurut dr Charlotte Reznick, kebiasaan ini memang merupakan salah satu cara menunjukkan kasih sayang, namun mencium bibir adalah gestur yang terlalu seksual.
"Mulut adalah salah satu bagian sensitif seksual. Sehingga, mencium bibir dapat menstimulasi dah membuat anak menjadi bingung, karena anak bisa saja mengasosiasikan kegiatan ini dengan aktivitas romantis yang dilakukan kedua orangtuanya," jelas Reznick.
Reznick, yang juga penulis buku berjudul The Power of Your Child\'s Imagination: How to Transform stress and Anxiety Into Joy and Success, menambahkan pula bahwa tanpa disadari oleh orangtua, kebiasaan mencium bibir anak dapat membuat anak memiliki pikiran dan menyimpulkan aktivitas romantis ayah dan ibunya. "Anak bisa berpikir: \'Jika Ibu mencium Ayah di bibir dan sebaliknya, apa artinya jika aku yang masih kecil mencium orangtuaku di bibir?\'," imbuh Reznick.
Akan tetapi, seorang psikolog anak sangat tidak sependapat dengan pandangan Rezncik mengenai kebiasaan orangtua mencium bibir anak yang tidak boleh dilakukan. Menurut Sally-Anne McCormack, sang psikolog, mencium bibir anak merupakan hal yang boleh dilakukan dan tidak berbahaya.
"Sangat tidak mungkin mencium anak yang masih kecil di bibir akan membuat mereka bingung. Ini sama saja dengan menyatakan bahwa menyusui ASI akan membingungkan. Beberapa orang memang mempermasalahkan itu, akan tetapi apakah ini tidak lebih seksual ketimbang menggosok punggung bayi?" ujar McCormack.
Apakah Anda sebagai orangtua juga memiliki kebiasaan mencium anak sebagai cara untuk menunjukkan kasih sayang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR