Krisis rupiah atas dollar AS yang terjadi belakangan ternyata memiliki hal postifif bagi pariwisata Indonesia. Kecenderungan wisata masyarakat dinilai banyak yang beralih memilih wisata dalam negeri. Sementara bagi wisatawan mancanegara, wisata ke Indonesia menjadi lebih murah.
"Karena krisis, orang-orang nggak akan berwisata jauh, sebagian besar dalam negeri, atau ke negeri tetangga seperti Singapura," ujar Gaery Undarsa, managing Director dan Co-Founder Tiket.com dalam acara Singapore Dialogue, Travel With Fingertips, di Hotel Pullman Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Gaery mengakui pendapatan dari tiket.com tahun ini tetap baik, tak terpengaruh krisis. Kecenderungan masyarakat berwisata ke dalam negeri malah menjadi hal baik untuknya.
Selain Gaery, Adi Satria, Vice President Sales, Marketing, and Distribution untuk Malaysia, Indonesia, dan Singapura Accor Hotel juga mengajak untuk memandang positif fenomena ini.
Menurutnya melemahnya rupiah terhadap dollar ini membuat wisata di Indonesia menjadi semakin murah bagi masyarakat luar negeri. Ini membuat potensi wisata Indonesia meningkat. "(Wisatawan) Luar negeri ke Indonesia bisa bagus potensinya, untuk domestik ya bisa bertahan, yang sulit itu kalau Indonesia ke luar negeri," katanya.
Satria menambahkan, sejauh ini konsumen Accor Hotel Group di Indonesia banyak didatangi wisatawan dari Tiongkok dan Australia.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR