Organisasi pelestarian dari berbagai negara dunia yang tergabung dalam The International National Trusts Organisation atau INTO memilih Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi Pelestarian Sedunia pada 2017 mendatang. Ubud, Bali, ditetapkan sebagai tempat penyelenggaraan konferensi karena dianggap cocok dengan tema yang akan diangkat yaitu Kekuatan Budaya untuk Mendukung Kelestarian Alam.
”Indonesia terpilih setelah mengajukan Ubud, Bali, sebagai tempat konferensi. Kami hampir kalah dengan Cape Town, Afrika Selatan,” kata Catrini P Kubontubuh, Ketua Dewan Pimpinan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), Rabu (16/9/2015) di Jakarta.
Bersama 10 delegasi lainnya dari BPPI, Catrini baru saja menghadiri konferensi organisasi-organisasi pelestarian sedunia 2015 yang diadakan di kota Cambridge, Inggris, pada 7-11 September lalu.
Sebanyak 250 peserta dari berbagai negara hadir di konferensi tersebut. Cambridge mempresentasikan bagaimana pemerintah dan organisasi pelestarian bersama-sama melestarikan kota yang memiliki universitas tertua di dunia itu. Sebagai kota berpenduduk lebih dari 120.000, Cambrigde merupakan kota yang lengkap, memadukan kekayaan sejarah, pendidikan, kehidupan modern, dan budaya.
”Cambridge merupakan contoh bagaimana negara maju mengelola kelestarian alam, budaya, dan sejarahnya. Untuk konferensi di Bali nanti, Indonesia terpilih sebagai contoh bagaimana negara berkembang melestarikan kekayaan budaya dan alamnya,” kata Catrini. Wakil dari Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, ikut ke Cambridge sebagai salah satu Kota Pusaka di Indonesia.
Seperti diungkap melalui siaran pers BPPI, Dame Fiona Reynolds, Presiden INTO, mengatakan, ingin belajar banyak tentang bagaimana tradisi lokal mendukung kelestarian lingkungan, hal ini terkait dengan persoalan perubahan iklim global (climate change).
!break!
INTO beranggotakan 65 negara, termasuk Indonesia dan negara berkembang lainnya. Hashim Djojohadikusumo, pimpinan delegasi Indonesia ke Konferensi Organisasi-organisasi Pelestarian Sedunia ke-16 di Cambridge, mengatakan, kepercayaan ini sangat membanggakan, namun sekaligus sebagai peringatan bagi Indonesia agar terus memperjuangkan pelestarian pusaka.
Konferensi di Ubud, Bali, rencananya akan dilakukan pada 11-15 September 2017. BPPI yang ditunjuk sebagai penyelenggara akan bekerja sama denga pemerintah Kabupaten Gianyar. Catrini menjelaskan, pemilihan Bali sebagai tempat konferensi sangat sesuai dengan tema tentang Kekuatan Budaya untuk Mendukung Kelestarian Alam, meski ia tidak menampik masih banyak persoalan yang dihadapi Bali saat ini.
Anggota organisasi pelestarian sedunia ingin mendalami bagaimana kultur orang Bali mampu menjadi penyangga kelestarian alam. Namun, pada kenyataannya, Bali kini tengah dirusak oleh berbagai kegiatan pembangunan fasilitas pariwisata yang didanai oleh pemodal besar.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR