Ahli paleontologi mencatat struktur mikroskopis paru-paru, serta residu kaya zat besi di hati. Daerah ini dipisahkan oleh batas melengkung yang diduga menjadi diafragma otot untuk respirasi. Ini merupakan catatan paling awal dikenal dari sistem organ mamalia.
Fosil S. xenarthrosus juga memiliki telinga besar eksternal, serta sisik dermal–struktur seperti pelat terbuat dari keratin kulit. Selain itu, hewan ini memiliki sambungan tambahan antar tulang yang memperkuat tulang belakangnya.
Profesor Martin menambahkan, 125 juta tahun yang lalu, Spinolestes xenarthrosus beradaptasi sangat baik terhadap lingkungannya melalui sisik dan duri di punggungnya serta tulang belakang yang diperkuat.
"Kita harus merevisi pemikiran kita. Mamalia yang memang sangat kecil selama masa dinosaurus. Tapi mereka pasti tidak primitif," pungkasnya.
Penemuan ini dipublikasikan dalam jurnal Nature pada tanggal 15 Oktober 2015.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR