Korea Utara diduga memiliki sejumlah pesawat tanpa awak militer. Tim peneliti Korea Selatan sedang menguji pesawat tanpa awak atau “unmanned aerial vehicles” UAVs untuk menghadapi ancaman.
Pesawat-pesawat tanpa awak ini bukan pesawat biasa. Pesawata tanpa awak ini dirancang untuk mendeteksi dan menyerang musuh di udara.
Shim Hyun-chul dan tim mahasiswanya menguji teknologi baru yang suatu hari nanti bisa dipergunakan oleh militer Korea Selatan. Shim mengepalai kelompok peneliti sistem pesawat tanpa awak di KAIST – sebuah sekolah pasca sarjana khusus untuk ilmu dan teknologi. Shim mengatakan pesawat tanpa awak bisa dibuat oleh siapa pun.
"Di Korea Selatan, ancaman itu datang dari Korea Utara," kata Shim.
Kekuatan militer Korea Utara dipamerkan dalam perayaan baru-baru ini di ibukota Pyongyang. Kekuatan itu mencakup apa yang tampaknya sebagai sejumlah pesawat tanpa awak, yang beberapa diantaranya mungkin telah menyeberangi perbatasan.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan sejak tahun 2014, pihaknya telah menemukan empat puing pesawat tanpa awak Korea Utara yang jatuh di wilayahnya.
Salah satu UAV situ dilaporkan melakukan misi pengintaian di atas pusat kota Seoul. Meskipun UAVs itu diketahui hanya memotret beberapa gambar, beberapa analis keamanan khawatir di masa depan akan ada pesawat tanpa awak yang dipersenjatai.
Moong Sung-muk di Korea Research Institute for Strategy di Seoul mengatakan, “Kami menilai Korea Utara belum mampu membuat pesawat tanpa awak yang kecil dan tidak terdeteksi radar kami. Korea Selatan harus membuat rencana keamanan baru untuk mendeteksi pesawat-pesawat tanpa awak itu lebih cepat dan menyerang mereka”.
Hal itu bisa mendorong pembuatan pesawat tanpa awak penyerang, sebagaimana yang dibuat Shim Hyun-chul dan tim-nya. Ia menambahkan menghadapi UAVs milik Korea Utara atau siapa pun tidak mudah.
“Pesawat-pesawat tanpa awak ini sangat kecil dan sulit dideteksi, meskipun kita bisa, hanya sedikit yang bisa dilakukan,” tambah Shim.
Shim mengatakan yang bisa dilakukannya dan tim-nya adalah menyempurnakan teknologi pesawat tanpa awak lebih cepat dibanding yang dilakukan musuh.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR