Menurut laporan Inforegion, pada Kamis (19/11) malam, Alfredo Ernesto Vracko Neuenschwander (58), seorang tukang kayu yang memimpin gerakan perlawanan terhadap invasi hutan oleh penambang emas ilegal di wilayah keanekaragaman hayati Tampopata, Peru ditembak mati dalam perjalanan pulang ke rumah.
Menurut Inforegion, penambang emas ilegal yang diduga bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Vracko telah menghadapi banyak ancaman dari penambang, terutama setelah ia membentuk sebuah asosiasi tukang kayu untuk mempertahankan konsesi hutan di La Pampa. Selain usahanya, Vracko juga bantuan dari pemerintah Peru.
Vracko terdaftar sebagai pemerhati lingkungan Peru. Ia menjadi salah satu pemimpin adat yang telah dibunuh, karena mencoba melindungi rumah dan mata pencaharian mereka. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan tahun lalu oleh Global Witness, setidaknya 57 aktivis telah tewas antara tahun 2002 dan 2014.
Kabar pembunuhan Vracko muncul selang dua hari setelah Forest Peoples Programme memperingatkan bahwa pemerhati lingkungan sangat berisiko atas kegiatan aktivisnya. Menurut Washington Bolivar, seorang aktivis masyarakat adat Shipibo di Santa Clara de Uchunya wilayah Ucayali, Peru, kelompoknya telah mendapat ancaman mati karena menentang rencana Plantaciones de Pucallpa untuk mengkonversi 5.000 hektar hutan untuk industri perkebunan kelapa sawit.
Forest Peoples Programme mengaitkan rencana perkebunan itu dengan kelompok perusahaan yang dikendalikan oleh Dennis Melka, seorang pengusaha yang telah dikritik karena praktek yang merusak bagian lain Peru, termasuk konversi blok besar hutan hujan lebat untuk perkebunan kakao.
Bolivar telah secara resmi mengajukan dua laporan ke pihak berwenang atas ancaman tersebut.
Perkebunan kelapa sawit dan pertambangan emas telah berkembang pesat di Amazon, Peru dalam beberapa tahun terakhir. Kegiatan yang berdampak pada sebagian besar hutan dan satwa liar di planet ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR