Ditambahkannya, yang lebih miris adalah ketika masyarakat atau sekolah dimana anak-anak itu bersekolah tahu tentang kondisi medis mereka, anak-anak itu dijauhi dan tak jarang dikeluarkan dari sekolah.
“Guru atau pengajar khusus pun tidak ada yang berani memberi pelajaran di rumah ini. Padahal kami siap bayar," tutur Puger. Rumah binaan LSM Lentera ini pun selalu berpindah-pindah.
"Pekan depan saja kami sudah pindah lagi ke tempat yang baru," tambahnya.
Komisi Penanggulangan HIV/AIDS di Solo mencatat hingga November 2015 ini ada sekitar 1.700 pengidap HIV/AIDS. Angka ini melebihi perkiraan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Nasional tahun 2015 yang mencapai 1.300 penderita. Tetapi, komisi itu tidak merinci berapa jumlah anak-anak pengidap HIV/AIDS.
Dunia Sudah Lakukan Berbagai Upaya Pemberantasan HIV/AIDS
Selama 15 tahun terakhir ini, dunia telah melakukan berbagai upaya untuk memberantas HIV/AIDS. Tujuan Pembangunan Millennium PBB untuk memperlambat penularan HIV/AIDS telah melampaui target yang ditetapkan tahun 2000.
[Baca: Jakarta, Provinsi dengan Penularan HIV/AIDS Tertinggi]
UNAIDS melaporkan telah terjadi penurunan penularan HIV hingga 35%, sementara kematian akibat AIDS turun hingga 42% dalam 11 tahun terakhir. Sementara itu jumlah pengidap HIV/AIDS yang memiliki akses atas obat anti-retroviral naik 84% sejak tahun 2010. Tetapi, lagi-lagi tidak ada rincian tentang jumlah anak-anak pengidap HIV/AIDS dan kemajuan mereka setelah kehadiran obat anti-retroviral.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR