November 2021 lalu, arkeolog Prancis, Francois Desset mempublikasikan bahwa dia telah menguraikan relief runcing berusia 4.400 tahun dalam sebuah penelitian. Dia mengatakan relief tersebut mungkin merupakan revolusi budaya dalam sejarah penulisan di kancah dunia.
Penemuan ini sangatlah luar biasa karena sampai sekarang sistem penulisan tertua dari Mesopotamia dengan proto-wedge berbentuk tablet dari Zaman Perunggu sekitar 3300 SM. Dengan menguraikan sistem penulisan baru ini, kita sekarang tahu bahwa sekitar -2300 SM.
Aksara lain dengan Elamit linier ada dan salah satu bentuk tertuanya, Aksara Proto-Elam, setua teks paku pertama Mesopotamia. François Desset menjelaskan bahwa skrip Proto-Cuneiform Mesopotamia tidak menghasilkan Proto-Elamite Iran, tetapi mereka sebenarnya adalah dua sistem kontemporer yang berevolusi dan berubah dalam dua periode yang berbeda.
Baca Juga: Panduan Usir Hantu Ditemukan di Tablet Babilonia Berusia 3.500 Tahun
Baca Juga: Apakah Tablet Babilonia Kuno Ini Menjadi Awal Penggunaan Trigonometri?
Elam adalah peradaban kuno yang terletak di Iran barat daya dan menjadi salah satu peradaban paling mengesankan di dunia kuno. Itu tidak pernah menjadi kerajaan atau pemerintahan etnis dari berbagai suku yang diperintah pada berbagai waktu oleh kota-kota seperti Susa, Anshan, dan Shimashki sampai disatukan selama Periode Elam Tengah, secara singkat, sebagai sebuah kerajaan.
Nama Elam diberikan ke wilayah itu oleh orang Akkadia dan Sumeria di Mesopotamia. Elam sendiri bermakna 'highlands' dalam bahasa Sumeria karena orang-orang Elam mayoritas tinggal di dataran tinggi di daerah selatan Iran. Hal ini bermakna sama dengan Haltamti, sebutan bangsa Elam untuk tanah airnya sendiri.
Terletak di sebelah tumur Mesopotamia, Elam adalah bagian dari urbanisasi awal periode Kalkolitikum (Zaman Tembaga). Pada periode Elam Lama, Elam berpusat di Susan di dataran rendah Khuzestan.
Baca Juga: Temuan Rahang Singa, Diduga Buruan Raja Anitta 4.000 Tahun Lalu
Source | : | Arkeonews |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR