Nationalgeographic.co.id—"Penelitian kami menunjukkan bahwa tablet ini menjelaskan rupa sudut segitiga menggunakan trigonometri berbasis rasio," ungkap matematikawan dan pemimpin penelitian Dr. Daniel Mansfield dalam rilis pers resminya. Pada 2017, ilmuwan dari University of New South Wales itu merilis sebuah temuan menarik dari sebuah tablet Babilonia kuno.
Penemuan ini tentunya mencengangkan karena trigonometri modern biasanya dibuktikan dengan menggunakan sudut dan lingkaran. "Ini adalah sebuah karya matematika luar biasa yang menunjukkan pekerjaan seorang genius," lanjutnya.
"Plimpton 322", tablet yang dimaksud, memang sudah lama memikat para sejarawan dan matematikawan. Tablet ini pertama kali diekskavasi oleh antikuarian Edgar Banks di Larsa, Irak pada 1900. Banks kemudian menjual tablet kuno ini kepada publisis dan kolektor George Arthur Plimpton pada 1910, dan konon dilepas dengan harga 10 dolar.
Penulis | : | Eric Taher |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR