Jika klaim tersebut benar, maka Babilonia akan menggantikan Yunani sebagai peradaban tertua yang dikenal menggunakan trigonometri. Laman National Geographic, pernah mewartakan Hipparkhos dari Nicea merupakan sosok yang selama ini dikenal sebagai Bapak Trigonometri. Ia membuat sebuah tabel trigonometri pertama yang digunakan matematikawan masa lampau.
Lantas bagaimana respons dari matematikawan lain terhadap penelitian ini?
"Tabel ini memiliki sejumlah kekeliruan, dan rasanya tidak bisa dibenarkan bahwa ini adalah tabel trigonometri paling akurat," tulis penulis sains Evelyn Lamb dalam Scientific American. Dua matematikawan lainnya juga meragukan penemuan ini, seperti dilansir dari National Geographic.
Baca Juga: Kota Benteng Khirbet Qeiyafa: Inikah Reruntuhan Istana Nabi Daud?
"Selain judul kolom, tablet ini hanya terdiri dari kolom dan angka saja, dan ini mendatangkan banyak spekulasi semata," ujar Duncan Melville kepada National Geographic. Melville adalah profesor matematika di St. Lawrence University, yang berspesialisasi di bidang matematika Mesopotamia.
Adapun Donald Allen, profesor matematika Texas A&M University, juga mengungkapkan hal serupa. "Interpretasi bahwa ini adalah tabel trigonometri hanyalah dugaan semata, karena ada bagian yang hilang yang bisa saja menjelaskan kegunaan tablet ini," jelas Allen.
Tablet Plimpton 322 memang memiliki kerusakan di bagian tepi kiri. Kerusakan tersebut tampaknya baru karena memiliki sisa lem modern. Mansfield dan Wildberger sendiri berspekulasi bahwa Plimpton 322 sebenarnya memiliki enam kolom dan 38 baris.
Lebih lanjut, Allen melihat bahwa matematikawan di masa lalu banyak meminjam antara satu sama lain. Hal ini membuat siapa yang pertama menemukan trigonometri masih menjadi misteri.
Baca Juga: Kontroversi Arkeologi Raja Daud dan Sulaiman, Sains dan Alkitab
Penulis | : | Eric Taher |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR