Sebuah tim besar peneliti melaporkan bahwa mereka telah mengurutkan seluruh genom dari empat orang Irlandia prasejarah, yakni seorang wanita Neolitik (3343 - 3020 SM) dari sebuah makam di Ballynahatty dekat Belfast, dan tiga pria muda dari Zaman Perunggu (2026 - 1534 SM) di sekitar pemakaman, pulau Rathlin.
Menurut tim yang dipimpin oleh ilmuwan Trinity College Dublin, Prof. Dan Bradley, Irlandia memiliki genetika menarik.
"Genom ini terdapat pada banyak gradien genetik Eropa dari varian maksimum dunia dengan kode untuk toleransi laktosa, tipe kromosom Y Eropa, dan beberapa penyakit genetik penting, termasuk salah satu dari retensi besi yang berlebihan, yang disebut hemochromatosis, namun, asal-usul warisan ini belum diketahui," jelas para ilmuwan.
"Kami mengatasi masalah ini dengan menggunakan data genom generasi pertama dari individu Irlandia prasejarah," tulis mereka dalam sebuah penelitian yang diterbitkan 28 Desember di The Proceedings of National Academy of Sciences. Studi ini merupakan pertama kalinya genom manusia purba ditemukan dan terpecahkan dari Irlandia.
Prof. Bradley dan co-penulis mengatakan genom baru diurutkan setiap menunjukkan bukti tegas terjadinya migrasi besar-besaran.
(Baca pula : Pengurutan Genom Fosil Ungkap Garis Keturunan Manusia Eropa Modern)
!break!"Seorang wanita Neolitik dari pemakaman megalitik memiliki genom yang didominasi berasal dari Timur. Ia memiliki beberapa keturunan pemburu-pengumpul, tetapi ia berada dalam kelompok penduduk dengan ukuran efektif besar, menunjukkan awal masuknya petani ke pulau,"papar peneliti.
"Tiga orang pria dari Zaman Perunggu, pulau Rathlin menunjukkan warisan genetik substansial yang berarti bahwa gejolak populasi Eropa pada milenium ketiga terwujud, dengan jalan dari Siberia selatan ke laut barat."
"Hal ini mengundang kemungkinan pengenalan terhadap Indo-Eropa, mungkin sekitar awal bahasa Celtic."
"Jelas bahwa proyek ini telah menunjukkan bahwa alat analisis ampuh DNA purba dapat memberikan jawaban pertanyaan lama akademisi yang bingung mengenai asal-usul Irlandia," tambah rekan penulis, Dr Eileen Murphy, dari Universitas Queen di Belfast.
Sedangkan petani awal memiliki rambut hitam, mata coklat dan lebih mirip orang Eropa selatan, varian genetik yang beredar di tiga individu dari Rathlin Island memiliki tipe kromosom Y paling umum Irlandia, alel mata biru dan varian yang paling penting untuk hemochromatosis.
Mutasi C282Y terakhir ini begitu sering pada orang keturunan Irlandia, yang kadang-kadang disebut sebagai penyakit Celtic.
"Afinitas genetik paling kuat adalah antara genom Zaman Perunggu dan Irlandia modern, yakni Skotlandia dan Wales. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan atribut utama dari genom Celtic sekitar 4.000 tahun yang lalu," kata penulis lainnya, Lara Cassidy dari Trinity College Dublin.
Tak Hanya Cukupi Kebutuhan Gizi, Budaya Pangan Indonesia Ternyata Sudah Selaras dengan Alam
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR