Di dasar danau Australia, para ilmuwan telah menemukan meteorit seberat 1,7 pon. Meteorit itu usianya lebih tua dibanding Bumi: lebih dari 4,5 milyar tahun lalu, di awal pembentukan tata surya.
Penemuan tersebut dilakukan oleh spesialis dari University of Curtin. Dalam rangka proyek universitas Desert Fireball Network di berbagai belahan selatan dan barat negara itu yang dilengkapi dengan 32 observatorium mobile. Pada 27 November, penduduk daerah Marree dan William Creek melaporkan adanya meteorit jatuh, dan menggunakan data yang ada, observatorium mampu mengetahui dimana letak jatuhnya.
Meteorit mendarat di dasar danau asin Eyre di Australia Selatan, dekat dengan pantai. Ketika di daerah itu turun hujan, permukaan danau merupakan campuran lumpur dan garam. Meteorit terbenam ke dalam campuran tersebut hingga kira-kira 42 centimeter.
Mengklasifikasi lokasi, kemudian transportasi ke area terpecil memakan waktu cukup lama. Akibatnya suka cita penemuan berlangsung sebulan kemudian—pada malam tahun baru. Beberapa ilmuwan menyebutnya sebagai hadiah natal terbaik.
Sekarang batu itu berada di laboratorium. Dalam siaran pers dari University mengatakan bahwa meteorit termasuk dalam kelompok meteorit yang paling umum: chondrite.
Komposisi chondrite hampir sama dengan komposisi kimia Matahari, kecuali gas ringan seperti hidrogen dan helium. Oleh karena itu, dianggap bahwa chondrit terbentuk langsung dari sekitar awan kondensasi protoplanet Matahari dan pertambahan debu dengan pemanasan menengah. Analisis radio isotop chondrite menunjukkan bahwa tanggal terbentuknya batu meteorit ini lebih dari 4,5 milyar tahun lalu.
Meteorit yang ditemukan biasanya diberi nama sesuai tempat ia jatuh, akan tetapi perwakilan University of Curtin meminta suku lokal untuk memberi nama benda luar angkasa itu dalam bahasa mereka.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR