Di masa lalu, orang sengaja melepaskan kodok ini di negara-negara yang menderita masalah hama. Misalnya, pada tahun 1935, Australia memperkenalkan kodok pemakan kumbang tebu (Dermolepida albohirtum) yang merusak ladang tebu. Namun sementara katak berhasil memadamkan investasi kumbang, populasi katak dengan cepat tumbuh di luar kendali.
Para peneliti percaya bahwa perdagangan hewan peliharaan di pasar gelap dapat menyebabkan invasi katak tebu Taiwan baru-baru ini. Kodok tebu telah lama menjadi hewan peliharaan yang populer di Taiwan dan juga digunakan dalam pengobatan tradisional.
Namun pada tahun 2016, pemerintah Taiwan melarang impor kodok tebu, yang menyebabkan orang membiakkan dan menjualnya secara ilegal. Teori utama adalah bahwa kodok tebu invasif melarikan diri atau ditinggalkan oleh salah satu pedagang pasar gelap ini.
Para peneliti juga berpikir invasi mungkin telah dimulai beberapa bulan yang lalu dan tidak diketahui sampai sekarang.
Baca Juga: Spesies Baru Katak Berkantung: Orang Tua Jantan Bertugas Mengasuh Anak
"Petani Taiwan umumnya mengabaikan katak dan bahkan melihat katak dengan senang hati ketika mereka menemukannya, karena mereka membantu membersihkan tanah dari hama dan juga merupakan simbol keberuntungan," kata Yang.
"Tidak pernah terpikir oleh mereka bahwa ini adalah spesies invasif dari negeri asing,” sambungnya.
Para peneliti sekarang berharap bahwa mereka telah menahan invasi, tetapi terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti. "Musim semi berikutnya selama musim kawin adalah saat kami (akan) benar-benar tahu pasti apakah kami telah menahannya." tutupnya.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR