Penyebab lainnya adalah radang otot jantung yang bisa disebabkan oleh virus dan penyakit lain.
Dalam beberapa kasus, irama jantung mungkin sangat tidak menentu sehingga menyebabkan kematian jantung mendadak. Orang-orang dengan long QT syndrome memiliki risiko kematian mendadak yang lebih tinggi.!break!
Apa saja gejala yang menunjukkan bahwa seseorang berisiko mengalami kematian jantung mendadak?
Ada banyak kematian yang disebabkan oleh hal ini terjadi tanpa peringatan, tapi ada beberapa gejala yang bisa diperhatikan:
- Pingsan tanpa sebab. Tiba-tiba pingsan tanpa sebab saat sedang melakukan aktivitas fisik, bisa menjadi tanda adanya masalah dengan jantung.
- Adanya riwayat keluarga kematian jantung mendadak. Tanda lain yang harus diperhatikan adalah jika ada anggota keluarga meninggal mendadak sebelum usia 50 tahun. Ini memang bukan gejala fisik, tetapi penting diperhatikan. Akan lebih baik, jika Anda berkonsultasi pada dokter untuk melakukan skrining.
- Sesak napas atau nyeri dada juga bisa menjadi tanda bahwa Anda berisiko mengalami kematian jantung mendadak, tetapi bukan tidak mungkin ini merupakan gejala penyakit lainnya, seperti asthma.
Bisakah kematian jantung mendadak dicegah?
Ada kalanya ini bisa dicegah. Jika Anda termasuk berisiko tinggi mengalami kematian jantung mendadak, dokter Anda biasanya akan menyarankan Anda untuk menghindari olahraga yang bersifat kompetisi. Selain itu, tergantung juga dari kondisi Anda, perawatan medis atau bahkan pembedahan bisa direkomendasikan oleh dokter untuk menurunkan risiko kematian mendadak.
Pilihan lainnya, bagi Anda yang menderita HCM bisa dilakukan pemasangan alat implantable cardioverter-defibrillator (ICD) untuk memonitor detak jantung. Jika aritmia yang mengancam jiwa terjadi, secara otomatis alat akan memberikan sengatan listrik untuk mengembalikan detak jantung ke irama normal.
Haruskah menghindari aktivitas fisik di usia muda jika memiliki kelainan jantung?
Jika Anda berisiko mengalami kematian jantung mendadak, konsultasikan pada dokter setiap aktivitas fisik yang dilakukan. Penting untuk mengetahui sebatas mana Anda bisa berolahraga, jenis olahraga apa yang tepat untuk kondisi kesehatan Anda, dan sebagainya. Namun juga tak berarti Anda harus menghindari semua aktivitas fisik dan hanya berdiam diri.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR