Nationalgeographic.co.id—Albinisme atau albino merupakan kondisi kelainan sejak lahir yang menyebabkan pengidapnya mengalami kekurangan melanin. Bahkan sama sekali tidak memiliki pigmen tersebut. Karena itu lah, warna kulit, rambut dan mata pada pengidap albinisme cenderung berwarna pucat dan berwarna putih.
Lalu, bagaimana jadinya dunia jika semua orang di Bumi memiliki albinisme, dari zaman prasejarah hingga sekarang?
Berbagai penampilan
Bentuk albinisme yang paling umum di Amerika Serikat adalah albinisme okulokutaneus. Jenis albino ini mengganggu produksi pigmen gelap melanin di mata dan kulit. Sampai saat ini, ada tujuh subtipe yang diketahui dari jenis albinisme ini, yang oleh dokter dinamai OCA1 hingga OCA7. Tergantung pada subtipe, orang mungkin memiliki rambut putih, pirang atau coklat.
Mitos yang umum adalah bahwa orang dengan albinisme memiliki mata merah. Meskipun kondisi pencahayaan dapat membuat pembuluh darah di bagian belakang mata terlihat, yang dapat menyebabkan mata terlihat merah atau ungu, kebanyakan orang dengan albinisme memiliki mata biru, dan beberapa memiliki mata cokelat.
Kulit putih
Salah satu perhatian utama bagi orang-orang dengan albinisme adalah kehalusan kulit putih. Melanin, pigmen yang ditemukan di rambut dan kulit, melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Orang dengan albinisme harus waspada terhadap sengatan matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit.
"Sepanjang hidup, saya membiasakan diri untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap sinar matahari, menggunakan tabir surya dan mencari tempat teduh sesering mungkin," ujar Kelsey Thompson, konselor rehabilitasi di daerah Chicago. Dia sebelumnya menjabat selama 10 tahun di dewan direksi NOAH (Organisasi Nasional untuk Albinisme dan Hipopigmentasi), termasuk sebagai ketuanya.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR