Hampir 20 tahun setelah gunung api Soufriere Hills meletus, kekuatan geologi serupa bisa menyediakan energi geotermal. Wilayah ini digerakkan oleh impor minyak dan gas yang berbiaya besar. Namun, seperti di pulau-pulau lain, lempeng tektonik dan aktivitas gunung api membawa magma cukup dekat ke permukaan, sehingga sumur panas bumi merembes ke dalam waduk panas di bawahnya.
Namun demikian, satu sumur saja bisa menghabiskan biaya beberapa puluh miliar rupiah. Tahun lalu, dengan pendanaan Inggris, Graham Ryan dan tim gabungan internasional memetakan dua lokasi yang menjanjikan. Temuan awal ini menunjukkan bahwa ada cukup energi geotermal di sana untuk menyalakan jaringan listrik, mempertahankan sumur ketiga—dan mungkin dijual ke pulau-pulau yang berdekatan.
Penulis | : | |
Editor | : | Silvita Agmasari |
KOMENTAR